Gagal Tahun Ini, Walikota Cimahi Sebut Tim Piala Adipura Tidak Fair

Redaktur author photo


INIJABAR, Cimahi -Tujuh kali berturut-turut Kota Cimahi mendapatkan Piala Adipura, baru di tahun 2018 ini Cimahi gagal mendapatkan piala dibidang kebersihan tersebut.

Mensikapi hal tersebut, Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna menyebut adaanya penilaian soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dalam Piala Adipura yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merupakan sistem baru.

"Untuk tahun 2018 Cimahi gagal karena faktor kurangnya TPA. Sepertinya sistem baru, makanya saya protes karena wilayah TPA bukan ada wilayah Cimahi. Sedangkan TPA kita belum mandiri, saya inginnya mandiri dengan mengaktifakan lagi TPA Leuwigajah tapi bukan sesuatu yang gampang, ini jelas tidak fair." tandasnya. Minggu (20/1/2019)

Ajay menambahkan, semua wilayah yang memiliki TPA mandiri mendapatkan Piala Adipura, satu di antaranya yaitu Kota Sukabumi. Dia bersikukuh kota yang dipimpinnya sudah bersih.

Sejauh ini, lanjut Ajay, pihaknya sudah menambah gerobak sampah untuk mengangkut sampah di setiap wilayah.

"Kita memang tidak memiliki TPA, tapi ke depan pengelolaan sampahnya bisa per kawasan. Jadi nanti setiap wilayah ada alat pengolahan sampah," ucapnya.

Untuk pengelohan sampah tersebut, pihaknya berencana akan membeli mesin pengolahan sampah yang kapasitasnya bisa mengolah sampah minimal 10 ton.

"Volume sampah di Kota Cimahi kan 300 ton per hari, nantinya mesin itu ada disetiap kawasan dan kita juga akan perbanyak lagi roda sampah," ringkasnya.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini