INIJABAR.COM, Jakarta- Hingga kini kejelasan soal pembebasan ustad Abu Bakar Baasyir masih belum jelas. Bahkan ada kabar Ustad Baasyir menunda proses kebebasanya hingga usai Pemilu 2019. Karena tidak mau bebasnya dari tahanan karena dimanfaatkan untuk kepentingan politik Pemilu 2019.
Meski ustad Baasyir melalui kuasa hukumnya sudah menegaskan, kebebasannya tanpa syarat. Namun publik tetap memandang kebebasan ustad Baasyir penuh nuansa politis karena kebetulan momen politik Pilpres yang tinggal beberapa bulan lagi.
Kuasa Hukum Abu Bakar Baasyir, Mahendradata, ketika ditanya soal isu kemungkinan mengundurkan jadwal kebebasan Baasyir usai Pilpres 2019. Hanya menjawab singkat.
"Ya secepatnya, tanpa syarat."ujarnya singkat.
Pemerintah sendiri melalui Menkopolhukam, Wiranto sudah menegaskan, akan mempertimbangkan kembali kebebasan ustad Baasyir.
"Oleh karena itu Presiden memerintahkan kepada pejabat terkait untuk segera melakukan kajian secara lebih mendalam dan komprehensif guna merespon permintaan tersebut."ujar Wiranto.
Seperti diketahui Ustad Baasyir divonis 15 tahun penjara dan telah menjalani masa hukuman selama 13 tahun. Pihak keluaraga mengaku sudah melakukan permohonan pembebasan Ustad Baasyir namun selalu gagal.
