inijabar.com, Kabupaten Bekasi- Ketua Umum Parta Soidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengapresiasi langkah hukum yang dilakukan oleh PA 212 terkait dirinya, Grace menilai dirinya tidak bersalah atas tuduhan telah menyerang syariat Islam dengan melarang poligami.
“Kami apresiasi aja, karenakan ini langkah hukum, jadi ini kan Negara hukum kalo orang mau melaporkan silahkan. Tapikan akan diliat apakah laporannya cukup bukti atau tidak, apakah bias di proses atau apakah memang bukan pelanggran sebagai mana yang di tuduhkan atau tidak,” jelasnya kepada Inijabar.com ketika menghadiri Kopdar Internal PSI di Home Hotel, Kecamatan Tambun Selatan, Jumat (8/2/2019).
Lanjut Grace mengatakan, mengenai Poligami adalah sikap partai, sehingga hal tersebut mutlak dan wajib dijalankan oleh seluruh kader PSI se- Indonesia, dia meyakinkan dirinya tidak sama sekali melakukan apa yang sudah ditutuh terhadap dirinya.
“Kalau kami optimis, PSI dalam hal ini juga saya tidak melakukan penistaan agama, tidak meyebarkan kebencian karena ini adalah sikap partai, dimana PSI tegas bahwa seluruh pengurusnya tidak boleh poligami,” tegasnya.
Dia mengatakan jika memang ada Kader kami yang tidak senang dengan keputusan yang patai buat, dia mempersilhkan untuk mudur dari PSI.
“Kalau ingin berpoligami boleh, tapi menjadi pengurus partai lain aja bukan di PSI gitu ya,” ucapnya.
Dirinya mengatakan tidak akan meminta maaf, sebab hal tersebut adalah sikap partai yang harus diperjuangkan.
“Jadi kami tidak akan meminta maaf kalau memang itu memang dituggu, karena ini merupakan sikap partai dan memang kami perjuangkan fokus dan enggel PSI itu keadilan perempuan dan anak.” ujarnya. (Mam)
