Wagub Jabar Ubah Acara Sosialisasi Syariah Jadi Deklarasi Jokowi, Kok Bisa?

Redaktur author photo

inijabar.com, Bandung- Dukungan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum di Pesantren Sulalatul Huda, Paseh, Kota Tasikmalaya yang diduga melanggar aturan disikapi anggota Fraksi PKS DPRD Imam Budi Hartono.

Imam.mendesak agar Uu mengklarifikasi terkait deklarasi untuk Jokowi-Maruf Amin tersebut. Pasalnya, kata dia, kegiatan yang semula untuk kegiatan sosialisasi Syariah yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berubah menjadi acara deklarasi dukungan.

Dia mengatakan, klarifikasi dibutuhkan agar masyarakat mendapatkan keterangan jelas dan tidak menimbulkan opini negatif. Sebab, dari informasi yang didapat, acara tersebut adalah sosialisasi tentang keuangan syariah. Namun, pada akhir kegiatan ada deklarasi dukungan Pasangan Calon (Paslon) Jokowi-Ma’ruf.

Budi meminta agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar pro aktif untuk menindaklanjuti. hal ini untuk memberikan kepastian kepada masyarakat agar mendapatkan informasi dengan benar.

Dia menuturkan, dari informasi yang dihimpun, para ulama dan santri asal Kota Tasikmalaya, mendeklarasikan dukungannya kepada calon presiden nomor urut satu. Deklarasi dipimpin langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda,

Manonjaya, KH Abdul Aziz Affandi, bersama Panglima Santri Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya Budi Budiman.

Deklarasi dukungan ratusan ulama ini telah menambah keyakinan pihaknya untuk mampu memenangkan kembali Pilpres tahun ini.

“Ini ada 500 ulama di Tasikmalaya yang hadir di deklarasi. Meskipun ulama ini tak seluruhnya hadir karena di Tasikmalaya jumlahnya banyak. Ini menjadi keyakinan kami bertambah untuk memenangkan Jokowi-Amin,” kata Uu waktu dietemui usai deklarasi.

Namun, deklarasi itu diwarnai insiden teriakan dukungan yang diduga ditujukan kepada ‘Prabowo Subianto. Para tamu undangan yang berada di sana pun seolah menghiraukan teriakan tersebut. Bahkan, ketika acara pembacaan deklarasi selesai, spanduk bertuliskan ‘Deklarasi Ulama Se-Kota Tasikmalaya Mendukung Ir. H. Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin’ diturunkan sejumlah orang. Salah seorang putra Pendiri Pesantren, Silmi Abdussalam juga memberikan klarifikasinya bahwa acara deklarasi tersebut tidak sesuai rencana. Semula sosialisasi ekonomi syariah tapi praktiknya menjadi deklarasi dukungan.

“Kalau soal insiden yang teriak-teriak Prabowo dan menurunkan spanduk karena kami merasa terjebak. Pasalnya spanduk awal tentang sosialisasi ekonomi syariah tapi mendadak ditutup dengan spanduk dukungan serta pihak keluarga tidak tahu ada deklarasi Jokowi-Maruf,” ucap Silmi yang juga memberikan klarifikasi lewat media sosial.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini