Caleg PAN Ini Raih Suara Banyak Tapi Tak Dapat Kursi DPRD Kuningan

Redaktur author photo
inijabar.com, Kuningan -  Caleg DPRD Kuningan asal Partai Amanat Nasional (PAN), Raka Maulana Wijaya mengaku pasrah menerima hasil perolehan suaranya di Pileg 2019.

Meskipun secara pribadi dirinya berhasil mendapatkan 4.438 suara. Namun, Caleg Dapil V ini tidak lolos sebagai anggota DPRD Kabupaten Kuningan. 

Dia sempat kecewa dengan kinerja partai yang terkesan tidak selektif dalam merekrut caleg serta elit partai yang tak memperjuangkan caleg-caleg di setiap Dapil.

“Saya di Dapil V sudah ada keputusan bahwa PAN secara akumulasi partai tidak dapat kursi. Secara pribadi ini menyakitkan,” kata Raka Maulana Wijaya pada media beberapa waktu lalu.

Raka menyebut, meraih suara tertinggi di internal partai yakni 4.438 suara. Walau demikian, jika melihat akumulasi suara partai maka PAN hanya menempati urutan ketujuh yaitu 6.677 suara di bawah PKB 7.093 suara. 

“Ini menjadi sejarah baru di Kuningan, bahwa Pemilu 2019 dengan sistem sainte lague murni, caleg peraih suara besar tidak lolos,” tandasnya.

Meski harus menerima kenyataan pahit, Raka tetap berbesar hati, dan menilai ini merupakan kekalahan yang terhormat. Sebab ada sejumlah caleg lain yang lolos ke parlemen daerah hanya meraup sekitar 2 ribu sampai 3 ribu suara saja.

“Saya kira sebagian besar caleg yang lolos itu terdongkrak oleh akumulasi suara para caleg, berikut suara partai. Sementara saya di Dapil V seolah single fighter bertarung sendiri, dan lima caleg PAN lainnya rata-rata hanya mendapatkan suara 300 -an,” ungkapnya.

Raka melihat, bahwa apa yang dialami ini akibat kinerja mesin partai yang tidak bekerja secara optimal dan merata.

Sejumlah caleg dari partainya yang direkrut terkesan tidak bekerja untuk partai, ditambah elit-elit partai tak maksimal memberikan semangat juang kepada para caleg-caleg di setiap Dapil.

“Karena itu, saya katakan ini kekalahan terhormat. Jujur saya sangat kecewa terhadap partai yang kinerjanya kaya begitu,” tegasnya. 

Menurutnya, jika sejak awal rekruitmen caleg yang dilakukan internal PAN lebih selektif, maka setiap caleg akan berjuang untuk membesarkan suara partai.

“Kalau saja sejak awal perekrutan caleg-nya jeli, maka tidak akan jadi seperti ini. Dapil V PAN kehilangan kursi,” ketusnya.

Apapun hasilnya, ia secara pribadi akan menerima keputusan akhir dari KPU Kabupaten Kuningan. Menang dan kalah dalam sebuah kompetisi merupakan hal lumrah dan wajar.

Hanya saja, Ia merasa bersalah kepada seluruh masyarakat maupun konstituen yang menaruh harapan besar jika terpilih menjadi anggota dewan.

“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh relawan baik itu Baraya Tampan maupun Baraya Millenial. Ada juga simpatisan Raka Maulana Wijaya dan seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada saya, sebab saya belum bisa memberikan yang terbaik,” terangnya. 

Terhadap ribuan warga yang telah memilihnya, Raka berpesan, agar jangan berkecil hati dan putus asa. Walau tak masuk di parlemen daerah, Raka berjanji akan selalu berada di tengah-tengah masyarakat.

“Setelah ini, saya akan tetap berada di tengah-tengah masyarakat. Jadi tidak harus menjadi wakil rakyat juga saya yakin Insya Allah saya bisa berbuat dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)
Share:
Komentar

Berita Terkini