Dapat 6 Kursi Lagi, Gerindra Kota Bekasi Akui Konflik Internal Penyebabnya

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi- Perolehan suara Partai Gerindra Kota Bekasi di Pileg 2019 mengalami kenaikan yang cukup lumayan rata-rata per dapil (daerah pemilihan) kenaikannya bisa diatas 5 ribu suara.

Namun sayang kenaikan suara Gerindra itu tidak mampu menambah jumlah kursi di DPRD Kota Bekasi. Sebagaimana tahun 2014 partai besutan Prabowo Subianto itu mendapat 6 kursi legislatif di Kota Bekasi. Dan sekarang sepertinya mentok lagi di 6 kursi. 

Fakta ini disikapi oleh Sekretaris DPC Gerindra Kota Bekasi, Boy David Taga. Menurut dia, kenaikan suara Gerindra bagus tapi tidak mendapatkan kenaikan jumlah kursi di DPRD Kota Bekasi.

"Iya, Parbowo efek hanya kepada PKS dan PAN. Mereka meningkat jumlah kursinya. Dan realitas ini juga tidak terlepas dari konflik internal Gerindra Kota Bekasi."ungkap David Taga pada inijabar.com. Minggu(5/5/2019).

Dia menyebut konflik internal Gerindra di perparah sikap DPP Gerindra yang tidak tegas. Seharusnya setelah ada keputusan sidang etik Gerindra Pusat harusnya tidak ada keputusan baru lagi.

"Sikap tidak tegas pengurus Gerindra pusat menjadikan konflik internal justru berkepanjangan. Seharusnya kan setelah ada keputusan sidang majelis etik partai. Itu tidak boleh lagi ada keputusan baru apalagi berbeda dengan keputusan majelis etik."papar David.

Sikap KPU Kota Bekasi juga dinilai tidak netral dalam persoalan Gerindra Kota Bekasi. Bayangkan, kata David, 2 hari mau pencoblosan 17 April lalu. KPU Kota Bekasi dengan cepat langsung merespon surat dari KPU Pusat.

Bandingkan saat ada keputusan KPU yang mengakui kepemimpinan Ibnu Tanjung, itu KPU Kota Bekasi butuh waktu 3 minggu untuk menguatkan keputusan dari KPU Pusat.

"Lah ini sehari ada keputusan KPU Pusat langsung disusul KPU Kota Bekasi. Ini yang kami nilai tidak netral."pungkasnya.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini