"Selain itu, kami (di Kabupaten Bandung) memiliki hamparan pertanian kopi sekitar 11.000 hektar. Artinya peluang memperluas lahan masih bisa," ujarnya, Minggu (25/8/2019).
Dijelaskan dia, kopi asal Kabupaten Bandung juga kini sudah diakui dunia seiring dengan banyaknya permintaan dari negara luar hasil dari pertanian para petani lokal.
"Sejauh ini ekspor telah dikirim ke Jepang, Australia, Amerika, dan Eropa. Malahan teu acan kaladangan sadayana (belum terlayani semua). Kopi kami ini berkualitas," ucapnya.
Dalam menyambut industri 4.0, Dadang memastikan para petani kopi sudah mulai memasarkan secara digital dan kini telah punya barcode sendiri.
"Ini menunjakan para petani asal Kabupaten Bandung sudah masuk era digitalisasi. Terus memperluas bisnis. Kopi dari Arjasari kini bisa memanfaatkan go pay," tandasnya.(*)
