Soal Lenyapnya Honor RT/RW dan Posyandu Warnai Reses Ibnu Hajar Tanjung

Redaktur author photo

inijabar.com, Kota Bekasi- Giat Reses Anggota DPRD Kota Bekasi, Ibnu Hajar Tanjung dihujani pertanyaan terkait isu yang sedang hangat di Kota Bekaai. Dari mulai soal kenaikan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), lenyapnya honor RT RW termasuk insentif Posyandu dan Marbot masjid. Acara digelar di RW 17 kelurahan Pengasinan, kecamatan Rawalunbu. Jumat (8/11/2019).

Hadir di acara tersebut tokoh masyarakat, ulama, ketua RT dan RW, tokoh pemuda, Ormas dan Salah satu warga RW 27 kelurahan Pengasinan, kecamatan Rawalumbu. bernama Warsih yang mengaku sebagai kader Posyandu. Dirinya mengaku dengan tidak ada lagi insentif  cukup membuat dirinya dan kawan-kawannya di Posyandu harua memutar otak untuk memenuhi kebutuhan operasional kegiatan Posyandu.

"Sekarang kita berharap dari kecleng yang kita siapkan dan warga yang datang kita minta sumbangannya sebesar Rp2 ribu. Kalau dulu kan kita bisa minta bantuan RT/RW. Tapi begitu RT/RW juga tidak lagi dapat honor jadi susah kan. Makanya kami mohon Pa Dewan (Ibnu Hajar Tanjung) memperjuangkan lagi insentif Posyandu,"beber Warsih.
di wilayahnya soal insentif Posyandu yang sudah tidak ada.

Menanggapi aspirasi tersebut, politisi asal Partai Gerindra tersebut menyatakan  bahwa dirinya kebetulan ada di Badan Anggaran (Banggar) dan pernah menyatakan agar honor RT/RW serta insentif bagi Posyandu serta Marbot masjid harus direalisasikan lagi oleh Pemerintah Kota Bekasi.

"Kebetulan saya ada di Banggar dan saya sampaikan bahwa honor RT/RW dan insentif Posyandu dan Marbot harus muncul lagi dan ini harus diwujudkan lagi oleh Walikota Bekasi,"ujar Ibnu Hajar Tanjung.

Selain itu, dalam reses tersebut Ibnu Hajar Tanjung menerima sejumlah proposal aspirasi dari warga yang hadir di Reses II tersebut, seperti pengajuan perbaikan drainase, dan lainnya untuk dimasukan pada RAPBD 2021.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini