Gubernur jangan Asal Main Potong Gaji, Banyak SK ASN 'Sekolah' di Bank

Redaktur author photo
Wakil Ketua Fraksi  Gerindra DPRD Jabar Daddy Rohanady
inijabar.com, Bandung- Terkait keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akan memotong gaji ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk membantu penanganan wabah covid 19, ditentang oleh Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady.

“Jangan asal potong,” kata Daddy saat dimintai tanggapan mengenai pemotongan gaji ASN. 

“Sayangnya, pemotongan itu tidak dilakukan secara sukarela, tetapi diberlakukan kepada setiap ASN,"ucapnya.

Kondisi ASN di Jabar, kata Daddy, harus dikaji. Sebab, selama ini banyak ASN yang memiliki kewajiban pinjaman ke bank dengan agunan SK. Sehingga, Tidak sedikit ASN yang slip gajinya hanya pas-pasan.

’Ya kalau saya bilang angkanya sudah sangat minimal. Kalau tidak boleh dikatakan mendekati nihil malah,’’ujarnya.

Daddy mengatakan, pengasilan lain yang didapat ASN berupa Tunjangan Kinerja Dinamis (TKD). Namun, pemotongan gaji ASN itu lantas menuai kritik dari banyak pihak dan tidak semua ASN menerima.

“Kami di DPRD tidak tahu berapa persisnya dana yang dibutuhkan untuk penanggulangan Covid-19 di Jabar. Kan sudah dialokasikan Rp 5 triliun. Bahkan, untuk tahap lanjutannya disiapkan Rp 13 triliun,” jelasnya.

Daddy mengatakan, pemotongan gaji ASN tersebut tidak jelas peruntukannya. Sebab, selama ini DPRD Jabar belum mengetahui rinciannya peruntukannya.

"Peruntukannya dari APBD pun belum dibahas. Saya kira, kalau masih kurang juga (dama untuk menangulangi Covid-19),  jangan lantas asal potong gaji ASN,” sesal Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra.

Idealnya, kata dia, memang pemotongan gaji ASN harus dikaji secara matang. Secara sederhana, kita lihat-lihat dululah. Tanya dulu ASN yang bersangkutan.

’Tidak bisa juga lantas asal potong. Kita juga tahu, dalam kondisi seperti ini mereka butuh bekal untuk menghadapi situasi selama /work from home/ (WFH),”tegasnya.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini