SMPN 44 Kota Bekasi Terus Tingkatkan Kemampuan Digital Para Guru nya

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bekasi- Kepala Sekolah SMPN 44 Dwi Kusdinar mengungkapkan, sekolah yang dipimpinnya tersebut merupakan sekolah baru yang kurang dari 4 tahun dibangun. Namun, kata dia, bukan berarti sekolah ini akan ketinggalan dari sekolah lainya yang sudah lama berdiri.



"Saya sangat yakin jika seluruh bangunan sudah siap maka sekolah ini akan leading, sebab sumber daya manusianya sangat menunjang untuk majunya sekolah,"ujarnya pada inijabar.com. Sabtu (9/1/2021).


Pria yang sebelumnya sebagai Kepsek di SMPN 9 Kota Bekasi ini menambahkan,  menggelar in house training (IHT) untuk para guru di sekolah tersebut.  sejak hari Selasa tanggal 6,7,8 dan 11 Januari 2021.


Sekolah yang terletak di jalan perjuangan kelurahan teluk pucung Bekasi Utara, lanjut Dwi, terus meningkatkan kemampuan digital para guru. Apalagi saat ini di tengah pandemi Covid 19. Pembelajaran jarak jauh secara online harus dikuasai ara pengajar.


Maka itu, sambung dia, IHT tersebut diberi tema Pelatihan Guru Pada Akun Pembelajaran Kemendikbud Serta Optimalisasi Website Sekolah Dalam Menunjang Kualitas PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).


"IHT ini dapat diikuti melalui live streaming pada website http://smpn44kotabekasi.sch.id oleh  masyarakat luas termasuk guru yang kebetulan berhalangan hadir karena sesuatu hal,"ucap Dwi.


Situasi pandemi ini, lanjut dia, masih belum jelas kapan akan berakhir, maka melakukan capasity building bagi guru dalam pelayanan PJJ adalah langkah yang paling penting.


"Kita semua memahami sistem pembelajaran online maupun offline pada sistem PJJ pasti tidak akan optimal. Beberapa faktor yang menyebabkan hal itu  adalah, keterbatasan sarana  yang dimiliki siswa, keterbatasan dan ketersediaan internet baik pada siswa maupun sekolah, kebiasaan belajar siswa merupakan hal yang menjadi kendala tersendiri. Dari semua itu sebetulnya ada satu hal lagi yang bisa dibilang penentu bagi kualitas PJJ, yaitu aplikasi pembelajaran,"tuturnya.


"Mengapa aplikasi pembelajaran sangat menentukan keberhasilan dan kualitas PJJ ? Sebab jika aplikasi pembelajaran efektif dan efisien maka PJJ akan lebih berkualitas,"imhuhnya.


Dwi menegaskan, hampir semua sekolah menggunakan aplikasi bersifat  parsial, artinya pada satu sekolah bisa beragam aplikasi. Setiap guru memilih aplikasi tergantung selera dan kemudahan tekhnologinya. Sebagai contoh di satu sekolah ada yang menggunakan google classroom, edmodo, quizizz dan lain-lain. 


Diakui dia, bahwa fenomena seperti itu akan menyulitkan siswa, bisa jadi kuota internet pun bisa lebih boros. Demikian juga dan dari sisi manajerial sebab  kepala sekolah  akan sulit mengontrol kegiatan PJJ pada setiap mata pelajaran.


Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, kata dia, akan dengan mudah pula memonitor kegiatan PJJ setiap sekolah. Disamping pemerintah tentu saja masyarakat sebagai enuser pendidikan bisa melihat bagaimana kegiatan PJJ disekolah anaknya berlangsung.


"Maka  kita harus bersyukur karena kemendikbud telah melaunching aplikasi pembelajaran. Aplikasi tersebut terintegrasi dengan dapodik sehingga sangat memberikan kemudahan bagi guru, siswa dan manejerial dalam pelaksanaan PJJ. Dan sangat mungkin pembelajaran menjadi lebih berkualitas,"ujarnya.


"Basic aplikasi ini adalah google, tentu lebih memudahkan dan memberi  kelancaran bagi kegiatan belajar mengajar. Seandainya  guru ingin melakukan  google meeting via google meet fiturnya sudah tersedia. Disamping itu juga pada fitur google meeting ini juga tersedia juga  fitur untuk merekam sehingga siswa dapat memgakses kapan saja,"beber Dwi.


Terlebih bagi sekolah yang memiliki website,  maka rekaman kegiatan belajar mengajar via google meet ini bisa ditayangkan di website, dengan demikian seluruh siswa bisa mengakses kembali kapan saja pembelajaran tersebut.


"Bagi saya Akun pembelajaran ini sangat rekomendid, sebab selain efektif untuk PJJ  juga  gratis,"tandasnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini