Ridwan Kamil Tegaskan Jika Ada Klaster Covid Di Sekolah Segera Hentikan PTM

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bandung- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, jika ada kasus positif COVID-19 di sebuah sekolah, otomatis prosedurnya PTM di sekolah tersebut dihentikan terlebih dulu. Kemudian tim satgas setempat akan melakukan penelusuran kontak erat.


"Tadikan SOP-nya jelas, kalau ada klaster di sekolah saya sudah perintahkan dihentikan, diteliti, di-tracingkan itu kan udah prosedur, jangan sampai anak dikorbankan. Tapi kalau enggak dibuka PTM, jumlah sekolah banyak sekali kita kan sudah tidak buka setengah tahun, mudorotnya kan juga banyak sekali ya, jadi kita situasional," ujar Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (23/9/2021).


Berdasarkan laporan yang dirilis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) hingga 23 September 2021 pukul 16.00 WIB, sebanyak 1.152 PTK dan 2.478 peserta didik yang positif COVID-19. Ada 149 klaster COVID-19 sekolah ditemukan selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jawa Barat.


Senada dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengungkapkan ada empat fenomena negatif bagi anak yang ditemukan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilaksanakan.


Dedi mengatakan, empat fenomena negatif itu yakni anak yang dipekerjakan oleh orang tua atau pekerjanya. Kemudian, pihaknya juga mendapatkan laporan terkait kekerasan anak di rumah.


Dedi tak menapik, ada juga fenomena pernikahan dini bagi anak-anak karena pandemi COVID-19 ini. Yang terakhir, adanya kasus anak yang putus sekolah atau tak bisa mengakses pendidikan karena sinyal internet yang terbatas.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini