inijabar.com, Kota Bekasi- Pro kontra terkait masuknya kembali pelaku amoral di kepengurusan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Bekasi masih menjadi sorotan publik terutama kaum perempuan.
Kali ini suara penolakan datang dari Sarah Amalia pengurus Korps HMI Wati (Kohati) Komisariat Fakultas Agama Islam Universitas Islam "45" Bekasi yang juga sebagai salah satu calon Ketua Kohati Cabang Bekasi 2021.
Menurut dia, persoalannya bukan pantas atau tidak pantas si oknum tersebut masuk di organisasi keagamaan seperti FKUB. Tapi ini persoalan integritas tokoh tersebut dan lembaga yang menampungnya.
"Harusnya dia (oknum) memperbaiki citranya terlebih dahulu. Kasus amoral tersebut sangat memalukan dan saya secara pribadi menyayangkan ada tokoh yang tidak bisa menjaga integritas dirinya tapi jadi pengurus di FKUB,"tutur Amalia pada media. Kamis (7/10/2021).
"Saya sendiri kurang setuju kalau orang seperti itu dimasukan lagi di FKUB. Jadi dia sendiri tidak bisa menjaga dirinya sendiri dari hal-hal yang tabu bagi masyarakat. Bagaimana FKUB bisa memberikan kepercayaan pada masyarakat kalau lembaga ini tidak bisa menjaga citra positifnya,"pungkasnya.
Sekedar diketahui, salah satu oknum pengurus FKUB sempat beredar video nya sedang melakukan (maaf) onani. Hal ini menimbulkan kritik keras dari masyarakat.(*)