inijabar.com, Kota Bekasi - Meski awalnya hanya menerima pesanan nasi uduk dan nasi box dari mulut ke mulut antar teman dan tetangga, kini jualannya sudah merambah ke aneka cemilan dengan merek "Mpok Non" dan sudah dikenal Jakarta dan Bekasi.
Mak Sarpiyah pelaku usaha Kripik PisangPemiliknya bernama Mak Sarpiyah , wanita paruhbaya ini tinggal di Perumnas 3 Jl Belitung 8, No 266, RT 04/015, Arenjaya, Bekasi Timur. Memproduksi aneka cemilan dari mulai kripik pisang kepok, rengginang, akar kelapa sampai tape ketan berikut ketan ulinya mampu membiayai ekonomi keluarganya.
Hanya berbekal percaya diri, ulet dan rajin, Mak Sarpiyah (51) kelahiran tahun 1970 mengaku masih semangat jualan dan antar sendiri pesanan pelanggan ke rumahnya dengan dibantu suaminya.
" Alhamdulillah sebelum covid 19, omset usaha bisa dua kali lipat, tapi sejak covid 19 pendapatan sebulan Rp.1,5 juta saja, penurunannya sampai 50 persen. Hanya waktu momen lebaran Alhamdulillah masih bisa terbantu dari keripik pisang saja bisa dapat Rp. 700.000," ungkap Mak Sarpiyah. Rabu (6/10/2021).
Untuk menjaga kualitas keripik pisang kepok dan tape ketan dan ulinya , Mak Sarpiyah selalu menggunakan bahan bahan yang berkualitas. Tujuannya agar pelanggannya merasa puas dan banyak digemari.
Selain menjaga produk andalannya yaitu keripik pisang, tape ketan dan uli agar tetap gurih dan enak, Mak Sarpiyah juga tidak memakai bahan pengawet dan pewarna makanan.
Ia pun kini tertarik untuk memasarkan produknya sampai ke luar negeri, biarpun produk rumahan tapi Mak Sarpiyah percaya diri usaha keripik pisang kepok nya bisa go internasional.
"Pembeli dan pelanggan sudah banyak dan cocok makanya saya harus utamakan kualitas dan pelayanan yang memuaskan agar bisa sampai ke Paris dan kebetulan saya dibantu komunitas UMKM Pepes Kota Bekasi," ucapnya semangat.
Harapannya untuk bisa membantu pelaku UMKM tetap bertahan di masa Pandemi Covid19 Mak Sarpiyah menginginkan adanya bantuan modal usaha yang ringan dan dibantu untuk kemudahan perijinannya.(*)