Heri Koswara; Jangan Malas Berdoa Ada Kekuatan Dahsyat

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bekasi- Di tengah Pandemi yang belum berakhir meski upaya maksimal telah dilakukan, maka satu hal yang patut dikerjakan ummat Islam adalah memanjatkan doa sekhusuk mungkin. 


“Di dalam doa itu ada kekuatan yang sangat luar biasa,” kata Heri Koswara dalam khutbah jumatnya di Masjid Nurul Iman Jl Raya Pondok Ungu Permai, Kaliabang Tengah Bekasi Utara, siang ini Jumat (8/10/2021). 


Dalam khutbahnya, Politikus PKS ini menyebutklan betapa dahsyatnya sebuah doa.


“Orang yang berdoa lalu sukses maka kesuksesannya tidak akan membuatnya menjadi sombong. Sebaliknya jika telah berdoa tapi dia belum sukses sesuai apa yang dimintanya dia tetap bersemangat, tidak membuatnya menjadi frustrasi,”ucapnya.


Di depan jamaah Herkos, penggilan akrab Heri Koswara, memaparkan betapa para nabi menjadikan doa sebagai kekuatan yang luar biasa dalam perjuangan dan dakwah mereka.


Nabi Zakaria misalnya, pada usia yang sudah senja, tulang-tulangnya sudah rapuh, fisiknya sudah lemah, bahkan isterinya pun mandul. Saat itu ia terus memanjatkan doa yang secara kemanusiaan tidak mungkin lagi. Doa Nabi Zakaria adalah minta diberikan keturunan untuk melanjutkan kegiatan dakwahnya.


Nabi Zakaria Berdoa sungguh-sungguh dengan penuh keyakinan akan diijabah. Sampai akhirnya Alloh mengabulkannya doanya. Isterinya yang dikatakan mandul pun hamil. Dan lahirlah seorang yang kemudian menjadi nabi penerus risalah dakwah, yakni nabi Yahya.


Begitu juga Nabi Yunus yang terjerembab di perut ikan raksasa. Secara kemanusiaan tidak akan bisa lagi Nabi Yunus hidup. Tapi dengan doa yang tulus dari dalam perut ikan, Alloh mengabulkan doanya. 


Doa nabi Yunus terdiri dari tiga struktur. Pertama menegaskan ketauhidannya, ia komitmen bahwa Alloh satu-satunya Tuhan, tidak ada yang lain. Kedua pengakuan bahwa tindakannya meninggalkan dakwah itu salah. Nabi Yunus mengakui tindakannya itu perbuatan perbuatan zholim. Karenbanya dia bertobat. 


Alloh pun mengabulkannya. Lalu dari dalam perut ikan di pantai dan Nabi Yunus kembali melanjutkan dakwahnya di tengah umatnya.


Contoh lain adalah Nabi Musa yang cadel. Sehingga bicaranya seringkali tidak sempurna dipahami oleh ummatnya. Makanya Nabi Musa meminta Harun untuk menjadi pendampingnya untuk menjelaskan sesuatu yang tidak jelas diterima umatnya.


Tapi rupanya kekurangan Nabi Musa itu tidak berpengaruh apa-apa terhadap dakwahnya. Nabi Musa selalu memanjatklan doa Robbis-srohli shodri, wa yassirli amri, wahlul uqdatan min lisani, yafqohu qowly. Dalam keadaan cadel, dakwahnya tetap diterima sempurna.


Bahkan pada sejarah Nabi Muhammad juga terdapat banyak hal-hal yang secara kemanusiaan tidak mungkin. Tapi karena kekuatan doa lah itu menjadi mungkin. 


Contohnya dalam perang badar ketika pasukan tentara Islam mulai terdesak, saat itu Nabi Muhammadi sudah cemas dan sangat khawatir akan kalah. Namun jiwa optimisnya membawa Nabi Alloh Muhammad untuk berdoa; 


“Ya Alloh kalau sampai pasukanmu kalah dalam perang ini, tidak akan ada lagi yang akan menyembahmu kelak,” begitu kira-kira doa Nabi Muhammada saat itu. 


Alloh mengabulkan doa itu. Meski dengan kekuatan yang tidak berimbang, di saat pasukan muslim sudah mulai terdesak, dengan kekuatan yang datang dari Alloh, maka pasukan umat Islam berhasil memenangkan perang besar itu.


Karena itu, apapun persoalan hidup kita, sesulit apapun kehidupan kita saat itu, sebesar apapun ujian yang kita hadapi, atau sekeras apapun rintangan hidup yang mendera kita, Heri Koswara berpesan untuk tidak putus asa. 


“Berdoalah dengan khusus, Alloh pasti mendengar doa hambanya yang sungguh-sungguh,” katanya.


Seperti biasa, usai khutbah Heri pun masih harus melayani jamaah jumat untuk bincang-bincang santai. Beberapa pengurus masjid tampak asyik mendapat kunjungan anggota DPRD Provinsi Jabar ini. Seandainya seorang politikus bisa memenuhi panggilan dakwah seperti ini, wallohu a’lam. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini