inijabar.com, Kabupaten Cirebon- Meningkatkan kemampuan dengan bermodalkan kekompakan jelas akan menjadikan sebuah hasil yang maksimal meski dengan cara swadaya dan sedikit dibantu dari pihak desa mengenai biaya pembangunan gapura tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu tokoh masyarakat Suwarta (71) ada pun mengenai rincian biaya yang akan diperlukan kisaran Rp 40 juta. Meski dengan biaya yang besar tetap tidak menyurutkan niatnya untuk berbuat baik untuk kepentingan bersama.
"Saya yakin masih banyak orang-orang yang peduli terhadap kebaikan. Oleh karenanya saya berharap para donatur. baik dari dinas Maupun wirausaha/Masyarakat. Tentunya saya mengharapkan uluran tangan dari para donatur meski tanpa proposal," tambahnya. Rabu (27/10/2021).
"Jujur saja saya sebagai warga Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon sudah lama menimpikan adanya gapura di jalan situs Buyut Bale Agung/Bale Gede yakni di perbatasan antara Desa Galagamba dan Desa Gintung Kidul, Jl. Urip Sumoharjo arah dari Ciwaringin menuju Arjawinangun," ujar Suwarta.
Senada disampaikan oleh tokoh pemuda Mulyadi yang akrab disapa Bang Wiro menyampaikan, dirinya hanya menjaga adat dan budaya lokal.
"Semua ini untuk kepentingan bersama demi menjaga adat dan budaya di bumi Pertiwi ini," ucap Wiro sebagai penasehat organisasi masyarakat BPPKB DPC Cirebon.
"Dengan model gapura seperti adat Kecerbonan merupakan menjaga kearifan lokal. Oleh karena itu kita sebagai pewaris harus bisa menjaga adat dan budaya,"tutupnya.(fii)
