inijabar.com, Kota Bekasi- Di saat pandemi dimana pemberlakuan PPKM masih ada hampir semua sektor ekonomi terkena dampak. Termasuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi Hj.Evi Mafriningsianti dalam sebuah diskusi yang digelar IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) Kota Bekasi beberapa waktu lalu.
"Diantara kelesuan pasar yang mengalami penurunan hingga 23 persen. Padahal UMKM menyumbang hingga 60 persen dari total PDB Indonesia,"tuturnya.
Namun, kata dia, masih ada pelaku UMKM yang mencoba bertahan di tengah pandemi dengan kreatifitas dan inovasinya. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan beberapa pihak seperti ojeg online, beralih ke plarform digital atau menggunakan sistem daring seperti penjualan online dan e-commerce.
"Ini merupakan indikator bahwa peran teknologi digital akan semakin dominan di masyarakat. Terlebih lagi UMKM Indonesia telah mengisi 96 persen dari total populasi pelaku usaha di Indonesia,"ucapnya.
Pemerintah pun tak kurang sigap membantu para pelaku UMKM seperti pemberian bantuan modal yang disalurkan melalui LPDB KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi, UMKM sebesar Tp1,2 triliun.
"Selain itu ada progtam KUR buat UMKM senilai Rp20 miliar. Ini bertujuan agar pelaku usaha kecil bisa bersaing di kancah global,"ujarnya.(*)
