Kenapa Polda Jabar Marah Patung Macan Lodaya Ditunggangi ?

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bandung- Aksi seorang anggota LSM GMBI menunggangi patung Macan Lodaya saat ricuh aksi unjuk rasa di Polda Jawa Barat pada Kamis (27/1/2022) membuat korps kepolisian di Jawa Barat marah besar, sehingga menginstruksikan jajaran di seluruh Polres se Jabar untuk menswiping anggota LSM tersebut.


Patung Macan Lodaya berada di halaman Polda Jawa Barat. Nama Macan Lodaya kembali membuat warga tatar sunda teringat memorinya tentang cerita Prabu Siliwangi.


Macan Lodaya atau orang sunda menyebut Maung Lodaya. Berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa Barat, maung Lodaya merupakan macan hitam Prabu Siliwangi Raja Padjadjaran, sama dengan Harimau Siliwangi.


Bila harimau menjadi lambang Kodam Siliwangi, macan Lodaya menjadi lambang kepolisian Jawa Barat. Bagi jajaran kepolisian di Jawa Barat macan Lodaya bukan sekedar patung namun dia sudah menjadi harga diri yang harus dijaga dan dihormati.


Maung Lodaya menurut cerita merupakan penghuni gunung sunda. Gugusan Gunung Sunda yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi yang terkandung sejumlah goa yang mengandung kekuatan mistis. Oleh sebagian orang Gunung Sunda masih dikeramatkan dan dipercaya tempat persinggahan Prabu Siliwangi dan para pengawalnya. Katanya, di goa itu tempat penyimpanan peralatan senjata perang laskar Pajajaran. Dan sering kali ada penampakan berupa ‘maung’ atau macan.


“Benda pusaka yang ada di Gunung Sunda di jaga oleh jin dan dedemit penaklukan Prabu Siliwangi,” ujar Nanang (56), warga Cibatu-Cisaat juga cucu seorang nayaga (pemain seni karawitan gamelan wayang golek).


"Pengabdi Prabu Siliwangi itu dipercaya menjadi penghuni goa dan Gunung Sunda, sewaktu-waktu menampakkan berupa macan hitam bergaris merah yang disebut Maung Lodaya,” aku Nanang yang mengaku hal itu diketahui dari kakeknya.


Masa lampau di sekitar gunung, banyak buruh perkebunan acap kali mendengar suara misteri alunan gamelan, kadangkala melihat penampakan macan masuk ke lobang di cela batuan karang yang dirimbuni semak belukar sekaligus Cipeureh (mata air).(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini