Ini 5 Gedung Bersejarah di Jabar Yang Punya Nama Unik, Nomer 3 Tempat Ir.Soekarno Diadili

Redaktur author photo


Gedung Indonesia Menggugat


inijabar.com, Kota Bandung- Sejumlah gedung di Jawa Barat memiliki sejarah yang unik dan penuh makna.


Kini gedung-gedung sudah beralih fungsi disesuaikan dengan kebutuhan jaman. Namun sebagian arsitektur bangunan masih dirawat oleh pemerintah daerah setempat.


Berikut ini 5 gedung yang menyimpan kisah di sekitar Jawa Barat.


1. Gedung Juang Tambun

Gedung ini terletak di kecamatan Tambun Selatan kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Saat ini gedung ini difungsikan sebagai museum Bekasi yang dikelola oleh pemerintah kabupaten Bekasi. Pada saat dibangun gedung ini melalui dua tahap, oleh seorang baba bangsawan dan tuan tanah Khouw Tjeng Kee, Luitenant Der Chinezen.


Pembangunan tahap pertama dilakukan pada tahun 1906, dan selesai pada tahun 1910, sedangkan pembangunan tahap kedua dilakukan pada tahun 1925.


Pada tahun 1942 di tengah penjajahan Jepang Landhuis dan tanah partikelir Tamboen ini disita dari keluarga Khouw  Van Tamboen.


Gedung juang saat itu dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah.


Selain itu gedung juang juga menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan negara Indonesia, dengan cara pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui stasiun Tambun.


2. Gedung Papak

Gedung Papak berada di jalan H. Juanda nomor 100 Margahayu kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi yang saat ini digunakan untuk kantor instansi Pemerintahan Kota Bekasi.


Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Pa'pak artinya tidak lancip, rata,  lempeng tidak merunjung ( tentang atap dan lain sebagainya).


Bangunan ini memiliki arsitektur yang  berbeda dengan bangunan baru yang ada di sekitarnya, atap bangunannya datar berupa cor semen. Oleh karena atapnya yang datar maka bangunan itu disebut dengan gedung Papak. 


Uniknya pada atap gedung yang dibentuk papak digunakan sebagai tempat penyimpanan bak air, perubahan perubahan pada gedung ini juga terjadi karena telah beralih fungsi.


Berdasarkan penuturan sesepuh masyarakat Bekasi, gedung ini tidak jelas fungsi ataupun peran kesejarahannya.


Gedung papak ini dibangun pada abad ke-20 pada masa kolonial Hindia Belanda yang berfungsi sebagai tempat tinggal pejabat pemerintah kolonial Hindia Belanda. 


Gedung Papak memiliki arsitektur yang sangat khas dan dikenal masyarakat Bekasi, tanpa mengubah bentuk bangunan gedung ini dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik dalam rangkaian peningkatan kecitraan ataupun budaya daerah Bekasi.


3. Gedung Indonesia Menggugat

Gedung yang terletak di jalan perintis kemerdekaan nomor 5 kota Bandung, gedung ini menjadi salah satu gedung bersejarah yang terawat dengan baik hingga kini.


Gedung yang dibangun pada tahun 1907 merupakan yang berfungsi sebagai tempat tinggal warga Belanda, pada tahun 1917 gedung ini beralih fungsi menjadi Landraat atau pengadilan pemerintahan kolonial Belanda. 


Kemudian pada tahun 1930 Landraat digunakan untuk mengadili para pejuang kemerdekaan, seperti Soekarno, Maskoen, Gatot Mangkoepradja, dan lain lain.


Pada saat Soekarno diadili, Soekarno memberontak dalam sidang dan melakukan pembelaan dengan judul Indonesia Menggugat. 


Pembelaan Soekarno inilah yang dijadikan nama untuk gedung tersebut hingga saat ini. Juni tahun 2007 Gedung Indonesia Menggugat (GIM), gedung ini dibuka kembali untuk umum dan menjadi Gedung Cagar Budaya kelas A yang dirawat dan dijaga.


4. Gedung Telepoonken


Gedung yang berlokasi di kecamatan Cililin kabupaten Bandung Barat Jawa Barat dan memiliki tinggi sekitar 9 meter ini merupakan gedung eks radio pertama di Bandung. Telepoonken berubah menjadi radio Nederland indishe Radio Ommelanden yang berfungsi menjadi penyambung lidah antara Belanda dan negara jajahan hingga sekutu Belanda di perang dunia 1.


Gedung ini berdiri pada tahun 1904 karya Ir Raymond Sircke Helssinken. Ada sekitar lima bangunan yang Raymon dirikan, tiga diantaranya menjadi gedung SMA negeri 1 cililin sedangkan dua bangunan lainnya menjadi kantor radio dan gudang pembangkit listrik.


Pada tahun 1918 hingga perang dunia 1 berakhir kantor radio tersebut bangkrut karena tidak berfungsi secara optimal lantaran biaya operasional yang tinggi, karena letaknya yang berada di tengah-tengah lembah mengendurkan cahaya pancaran radio.


Akhirnya Raymond memutuskan untuk menambah antena pemancar baru untuk menguatkan cahaya pemancar radio yang berada di bukit di sebelah barat kantor telepoonken. 


Ternyata penambahan peralatan tidak membuat telepoon ken lebih maju, Telepoonken tetap jatuh bangkrut hingga akhirnya dipindahkan ke gunung Puntang. Setelah dinyatakan bangkrut teleponkan secara resmi ditutup dan berubah nama menjadi radio Nederland Indishe Radio Ommelanden (NIROM).


5. Gedung Kembar


Gedung yang terletak di Purwakarta ini dibangun pada tahun 1831 sebagai bagian dari gedung negara, gedung kembar ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam sejarah Purwakarta dikarenakan saksi perjalanan kota ini semakin maju. Di tahun 1980-an gedung ini dijadikan sebagai tempat pertunjukan seni dan budaya, seperti pertunjukan musik, tari tradisional, dan pemeran seni.


Pada zaman dulu gedung kembar berfungsi semacam home stay bagi Gubernur Jenderal dan pejabat penting Hindia Belanda, selain itu disekitar tahun 1946 - 1980 bagi pribumi plataran gedung kembar terdapat warung makan yang menjadi salah satu tempat untuk menyantap makanan.


Seiring dengan kemerdekaan Republik Indonesia gedung kembar pun telah berganti-ganti fungsi, tidak lagi menjadi tempat peristirahatan melainkan sempat menjadi pertokoan, pos polisi, kantor kelurahan negeri, hingga menjadi sekretariat PWI Purwakarta dan markas ormas.(Resh)

Share:
Komentar

Berita Terkini