 |
| Sejumlah ulama yang mengatasnamakan MUI tingkat kecamatan mendeklarasikan dukungan pada salah satu calon walikota Bekasi. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Pernyataan dukungan sejumlah pengurus MUI (Majelis Ulama) tingkat kecamatan di Kota Bekasi menuai polemik. Pasalnya organisasi keagamaan tersebut di tingkat pusat sudah ada pernyataan tegas untuk jangan mengatasnamakan MUI dalam dukung mendukung di Pilkada 2024.
Saat dikonfirmasi Sekretaris MUI Kota Bekasi Hasnul Kholid Pasaribu mengaku tidak tahu persoalan tersebut.
"Terkait dukung mendukung, bahwa MUI Kota Bekasi tidak tahu persoalan itu dan MUI Kota Bekasi tidak memberikan dukungan dalam pilkada, itu hanya deklarasi orang perorangan,"ujarnya. Senin (20/5/2024).
Namun demikian aneh nya, Hasnul menyatakan, dirinya dan Ketua Umum MUI Kota Bekasi hadir di acara pernyataan dukungan tersebut.
"Memang Ketua MUI Kota Bekasi hadir dan Sekum MUI Kota Bekasi juga hadir tapi pembacaan deklarasi dukungan di akhir acara yang dibacakan salah seorang pengurus MUI Kecamatan sama sekali tidak diketahui pengurus karena undangannya adalah untuk pertemuan ulama se Kota Bekasi,"ungkapnya.
Sementara praktisi hukum H.Bambang Sunaryo.SH juga menyesalkan sikap tidak netral dari ulama yang mengatas namakan MUI.
"Ini kalau ormas biasa dukung mendukung calon di Pilkada itu hal biasa dan wajar. Tapi kalau MUI kan organisasi keagamaan yang menjadi panutan ummat Islam. Malah bersikap seperti pemain politik recehan,"sindir nya.
Dia berharap, MUI jangan dibawa keranah politik praktis yang bisa menurunkan kepercayaan ummat Islam.
"Bahaya kalau ummat sudah tidak percaya lagi sama MUI,"pungkasnya.(*)
