![]() |
Wakil Bupati Purwakarta terpilih Abang Ijo Hapidin (kanan) |
inijabar.com, Purwakarta - Wakil Bupati Purwakarta terpilih, Abang Ijo Hapidin menyatakan, untuk mewujudkan visi misinya dan menselaraskan dengan program makan bergizi gratis (MBG) dari pemerintah pusat, kedepan akan memberikan dasar-dasar ilmu kepada para petani milenial untuk menjadi petani yang baik dan benar.
Penegasan itu ia sampaikan saat mewakili Bupati Purwakarta terpilih, Saepul Bahri Binzein, pada acara pertemuan antara Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) dengan para penyuluh pertanian dan petani milenial yang berlangsung di Aula Janaka Setda Kabupaten Purwakarta, Kamis (6/2/2025), yang juga dihadiri para pengurus HKTI dan KTNA Kabupaten Purwakarta.
"Pertemuan ini merupakan kebijakan Pemkab Purwakarta untuk turut mensukseskan program MBG, karena ini sangat berkaitan dengan hasil bumi yang dihasilkan oleh para petani," kata Abang Ijo.
Kedepan, lanjut Abang Ijo, Pemkab Purwakarta selain memberikan dasar-dasar keilmuan tentang pertanian, pemda akan berkolaborasi dengan pihak swasta untuk mendirikan sebuah institut pertanian yang bertujuan melatih masyarakat putus sekolah, yang tidak punya pekerjaan untuk belajar menjadi petani sukses.
"Setelah lulus, mereka bisa memahami tentang bagaimana caranya menjadi petani yang baik dan benar dari hulu kehilir. Nah dari situ nanti pemerintah daerah akan memberikan bantuan, mulai dari tanah garapan, modal hingga hasil pertaniannya pun kita yang jamin harga pasarnya," kata Abang Ijo.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan bahwa Pemkab Purwakarta kedepan akan mendidik para petani milenial yang akan di pusatkan di Tajug Gede Cilodong. Pendidikan yang diberikan baik untuk aspek budidaya, pasca panen hingga pemasaran.
"Ketika para pemuda tani itu terlatih, baru mungkin dari aspek pemodalannya juga akan diberikan oleh pemerintah daerah," ujar Midan.
Dalam pertemuan itu juga dibahas soal peremajaan kepengurusan kelompok tani di Kabupaten Purwakarta.
Midan menilai hal tersebut sangat penting karena para saat ini banyak pengurus kelompok tani saat umurnya sudah tua, sehingga dari segi adopsi teknologi sedikit terkendala.
"Sekarangkan pertanian sudah mengarah kepada pertanian yang modern. Nah itukan perlu pemuda-pemuda yang menguasai teknologi," jelas Midan. (Sulkopli)
#dispangtan #purwakata #petanimilenial #abangijohapidin #wakilbupati #TajuggedeCilodong