inijabar.com, Ciamis- Salah satu terobosan unggulan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ciamis yang kini dilakukannya adalah gerakan infaq desa berbasis celengan atau dikenal dengan sebutan kenclengisasi, yang terbukti mampu mengumpulkan miliaran rupiah dari uang receh masyarakat.
Ketua BAZNAS Kabupaten Ciamis, H. Lili Miftah, mengatakan, program ini bermula dari gagasan untuk membangun sistem pengumpulan infaq yang ringan, tidak membebani masyarakat, namun berkelanjutan.
"Gerakan infaq melalui kencleng ini sangat efektif. Di Kelurahan Kertasari misalnya, sebelum program hanya terkumpul Rp3 juta. Setelah diterapkan kenclengisasi, naik menjadi Rp34 juta,” terang H.Lili, Selasa (6/5/2025).
Selain itu, dia mengatakan, program ini mendorong warga menyisihkan uang receh hasil kembalian belanja seperti Rp500 atau Rp1.000 ke dalam celengan rumah tangga.
Menurut H.Lili, jika dijalankan secara masif, potensi dananya luar biasa. Bahkan, desa yang sebelumnya hanya mengumpulkan Rp1,5 juta per bulan kini mampu meraih hingga Rp10 juta.
"Kita edukasi masyarakat bahwa infaq bukan sekadar uang, tapi ibadah. Infaq itu bukan untuk orang lain, tapi investasi kita untuk akhirat," ucapnya.
Meski menghadapi tantangan teknis seperti menghitung banyaknya koin, BAZNAS Ciamis telah mengantisipasinya dengan mesin penghitung uang logam.
Hasil dari program ini telah menyentuh angka Rp11 miliar, dengan Rp7 miliar di antaranya berasal dari infaq desa hanya dalam waktu empat bulan.
"Jika seluruh desa di Ciamis menerapkan program ini, potensinya bisa mencapai Rp2 miliar per bulan," imbuhnya.
BAZNAS Ciamis sendiri, kata dia, menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp25 miliar pada tahun 2025, meningkat dari pencapaian Rp22 miliar lebih di tahun sebelumnya.
Beberapa desa, kata H.Lili, sudah ditetapkan sebagai 'kampung zakat', sementara Kecamatan Ciamis mendorong diri menjadi 'kecamatan zakat'.(diki)