Catatan Aktifis; Saat Ketua DPRD Mesra Dengan Walikota, Anggotanya Saling Bertengkar

Redaktur author photo
Aktifis Perempuan Bekasi Nyimas Sakuntala Dewi

DI SAAT harmonis nya hubungan Ketua DPRD Kota Bekasi dan Walikota Bekasi. Sorotan publik mengarah ke pertengkaran dua anggota DPRD Kota Bekasi dari PDIP dan PKB.

Kedua partai tersebut merupakan partai pengusung Tri-Harris di Pilkada 2024 lalu dan berhasil menghantarkan kedua pasangan tersebut jadi kepala daerah di Kota Bekasi.

Perilaku mereka yang tidak profesional dan emosional telah menimbulkan pertanyaan tentang kualitas kepemimpinan mereka. Apakah mereka benar-benar siap untuk menjadi pemimpin yang efektif dan mewakili kepentingan rakyat?.

Lalu dimana peran Ketua DPRD Kota Bekasi sebagai lokomotif yang harus membuat dinamika menjadi sebuah harmonisasi di tengah perbedaan.

Sardi Efendi sebagai Ketua  DPRD Kota Bekasi tidak mampu menjadi leader bagi anggotanya yang beragam warna. Dirinya hanya mementingkan kepentingannya dengan walikota.

Tanpa ada kontrol yang jelas sebagai lembaga perwakilan rakyat. Sardi malah terpleset berpolemik dengan awak media terkait ucapan nyeleneh nya soal advetorial sebuah kerjasama iklan berita. 

Inilah periode dimana DPRD Kota Bekasi mempermalukan dirinya sendiri dengan pertengkaran yang tidak substansi membela kepentingan rakyat yang diwakilinya.

Kata-Kata Gus Dur: Dewan seperti Taman Kanak-Kanak

Teringat ucapan  Gus Dur tentang dewan yang seperti taman kanak-kanak tampaknya relevan dalam kasus ini. Dewan yang seharusnya menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat, malah menunjukkan perilaku yang tidak dewasa dan tidak profesional. Mereka seperti anak-anak kecil yang tidak bisa mengontrol emosi dan keinginan mereka.

Makna Childis: Perilaku Kekanak-Kanakan

Perilaku childis atau kekanak-kanakan adalah perilaku yang tidak dewasa dan tidak profesional. Mereka yang menunjukkan perilaku childis cenderung tidak bisa mengontrol emosi dan keinginan mereka, sehingga dapat menimbulkan konflik dan masalah. Dalam kasus ini, perilaku childis dari kedua anggota dewan tersebut telah memicu pertengkaran dan perhatian publik.

Pendidikan dan Pelatihan

Anggota DPRD usai dilantik umumnya dilakukan proses adaptasi dan pembekalan dalam forum Bimtek (bimbingan teknis). 

Pertanyaanya sejauh mana efektifitas Bimtek ternyata tidak membekas dalam prilaku selaku wakil rakyat.

Rakyat dan Harapan

Oleh karena itu, perlu dilakukan reformasi dan perubahan dalam sistem kepemimpinan dewan mulai dari DPR pusat DPRD Provinsi maupuan DPRD Kota/Kabupaten untuk meningkatkan kualitas dan efektivitasnya. Rakyat berharap bahwa dewan dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menjalankan fungsinya dengan efektif.

Mengapa komunikasi efektif harus dilakukan mengingat disini tidak terlihat turun tangan nya ketua Dewan seyogyanya ketua Dewan dpt mendamaikan tdk terlalu berharap dng BKD saja

Atau juga karena Ketua Dewan terlalu sibuk dgn kepala  daerah. Mungkin yaa. Mengingatkan saja

Penulis: Aktifis Perempuan Kota Bekasi- Nyimas Sakuntala Dewie

Share:
Komentar

Berita Terkini