Ini 4 Sikap Mahasiswa UI Minta Prabowo Buktikan Tuduhan Makar

Redaktur author photo
Mahasiswa UI saat mengeluarkan pernyataan sikap pada kondisi politik saat ini.

inijabar.com, Depok – Sejumlah perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari 14 Fakultas di Universitas Indonesia (UI) menyatakan sikap terhadap aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia pada 25 Agustus 2025 hingga terkini.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Attan Zayid Sulthan, mengatakan, pihaknya berkumpul untuk menyampaikan sikap agar tidak ada sikap represifitas dari aparat dalam mengamankan aksi mahasiswa.

“Jadi, kami berkumpul menyatakan sikap, yang di mana ada ketua-ketua BEM Fakultas Universitas Indonesia bersama juga dengan BEM UI,“ ujar Atan Zayyid Sulthan  kepada wartawan usai menggelar pernyataan sikap, di komplek Kampus UI, Depok Selasa (2/9/2025).

Dia menegaskan, BEM UI menuntut kepada Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran serta DPR untuk segera bertanggung jawab terhadap hal-hal kekacauan dan kegaduhan yang terjadi belakangan ini. 

Bertanggung jawab dalam bentuk kebijakan maupun statement yang telah dikeluarkan.

“Salah satunya yaitu tanggung jawab dalam bentuk statement terkait pernyataan Bapak Presiden Prabowo mengenai adanya dugaan makar. Katanya aksi demonstrasi itu dianggap makar, jadi konsen kami, tidak ingin aksi demonstrasi ini menjadi suatu hal yang buruk atau alergi, jangan sampai seperti itu,“ kata Atan.

Ketua BEM UI menilai jika memang aksi demonstrasi itu mengarah kepada dugaan makar maka pihak berwenang agar segera membuktikan dengan membentuk tim investigasi yang transparan dan akuntabel.

“Timnya bisa dari masyarakat sipil juga, silakan dibuat supaya bisa terlihat apakah memang benar-benar makar atau tidak. Kalau dari kami tidak pernah mengarah kepada makar,“ ucap Atan.

Sementara itu, ia mengklaim jika pihaknya tidak pernah terlibat dalam perbuatan aksi makar tersebut. Namun tak lain hanya sekadar meminta pertanggungjawaban atas segala kekacauan yang disebabkan oleh kebijakan Pemerintah.

“Kami tidak pernah melakukan hal-hal tersebut. Maka poin utamanya yang menjadi tuntutan pernyataan sikap kami yang tiba-tiba ini diantaranya ada empat poin utama,“ tegas Atan.

Adapun empat poin utama dalam pernyataan sikap BEM UI tersebut diantaranya yakni sebagai berikut,

1. Menuntut pertanggungjawaban penuh kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka, DPR, TNI, Polri serta seluruh oknum elit politik atas kebijakan dan pernyataan yang sewenang-wenang tidak berpihak kepada rakyat, serta memperkeruh situasi bangsa. Selain itu hingga hari ini belum adanya permintaan maaf yang tulus maupun komitmen yang kuat untuk memperbaiki keadaan.

Terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai dugaan makar harus dibuktikan dengan investigasi yang jelas, transparan, dan akuntabel.

2. Menuntut pembebasan seluruh massa aksi yang ditahan serta mengecam secara tegas segala bentuk tindakan represif yang dilakukan oleh aparat termasuk penangkapan sewenang-wenang, pemukulan, penyiksaan, hingga pembunuhan. Karena semua itu tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

3. Menolak kebijakan pembungkaman informasi sebagaimana tertuang dalam surat edaran Nomor 309/KPID-DKI/VIII/2025 perihal imbauan siaran pers atau liputan pemberitaan dalam aksi demonstrasi massa tertanggal 28 Agustus 2025. Karena merupakan pelanggaran serius terhadap kebebasan Pers dan hak masyarakat untuk mengetahui kebenaran.

4. Menegaskan komitmen Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Indonesia untuk terus mengawal, menyaring, dan menyebarkan informasi yang objektif berpihak pada kebenaran, serta menolak segala bentuk disinformasi maupun propaganda provokatif dengan tujuan menakut-nakuti atau melakukan tindakan kekerasan, destruksi, maupun rasisme.

Maka dari itu, kata Atan, pihaknya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga solidaritas dengan tagline warga jaga warga. Sehingga tidak terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang untuk mengadu domba dan mengarah pada penyerangan kelompok minoritas tertentu.

Sebagai informasi, selanjutnya pihaknya juga akan berencana melakukan aksi demonstrasi kembali jika tuntutan teman-teman mahasiswa tak dikabulkan. 

“Kita akan tentukan sebelumnya kita akan konsolidasi nasional dahulu. Kita konsolidasi nasional dengan aliansi-aliansi mahasiswa di universitas-universitas lain,“ katanya.

Dengan adanya pernyataan sikap ini oleh BEM UI, pihaknya berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya sekaligus daya paham. Terkait kondisi seperti ini masyarakat harus dapat mengambil langkah bijaksana, strategis dan menerka secara ideal kepada target-target yang strategis dalam hal kebijakan.

“Kita akan fokus pada kebijakan sebanyak mungkin, kebijakan-kebijakan Pemerintah yang bermasalah itu harus kita ubah. Harus kita kaji mendalam, berikan rekomendasi dan kawal sampai tuntas sampai kebijakan-kebijakan bermasalah itu berubah. Terutama salah satunya yaitu harus ada Reformasi Polri, itu utamanya,“ pungkasnya. (Risky)

Share:
Komentar

Berita Terkini