![]() |
Petugas Polsek Jatiasih saat mendata TKP Pos Pol yang dibakar orang tak dikenal |
inijabar.com, Kota Bekasi- Terkait Pospol di persimpangan Jatiasih diduga dibakar oleh orang tak dikenal (OTK) pada Senin (1/9/2025) dini hari, dibenarkan Polsek Jatiasih.
Kasie Humas Polsek Jatiasih, Ipda Oki, menjelaskan, kejadian pembakaran sekira pukul 03.00-0330 wib dan dua orang pelaku terpantau menggunakan satu unit sepeda motor matic warna hitam.
“Untuk merek motor diketahui Honda, tetapi jenis dan nomor polisinya masih dalam penyelidikan,” ujarnya saat ditemui di Polsek Jatiasih. Senin (1/9/2025)
Oki menjelaskan, rekaman CCTV menunjukkan pelaku sempat membeli bensin di depan warung sebelum melakukan aksinya.
“Ada ucapan bernada ancaman akan menembak. Cara pembakarannya bisa dengan bom molotov atau disiram bensin,” jelasnya.
Saat ini Unit Reskrim Polsek Jatiasih masih melakukan pendalaman dengan menelusuri rekaman CCTV lain di sekitar lokasi.
“Mohon doanya, semoga pelaku segera diamankan dan diproses sesuai hukum,” tambahnya.
Beberapa barang yang rusak di Pos Pol tersebut, kata Oki, diantaranya CPU, meja, kursi, televisi, kulkas, sofa, serta rompi hijau yang biasa digunakan untuk pengaturan lalu lintas. Sedangkan kerugian material akibat kebakaran masih dalam pendataan.
Oki juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bekerjasama jika ada yang mencurigakan serta jangan mudah terprovokasi ajakan aksi anarkis.
“Kami mengajak masyarakat bersinergi menjaga keamanan. Jangan terpancing ajakan demo yang berujung anarkis. Polri akan selalu mengawal penyampaian pendapat yang dilakukan secara tertib, tetapi bila sudah anarkis membahayakan jiwa, personel akan bertindak tegas dan terukur,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Jatiasih Ashari menekankan pentingnya penguatan keamanan lingkungan secara swadaya.
“Karena keterbatasan tenaga keamanan, masyarakat didorong mandiri menjaga lingkungannya. RTdan RW digerakkan, gotong royong disupport untuk sistem keamanan lingkungan di masing-masing wilayah,” ujarnya.
Ashari juga menegaskan, gerakan massa belakangan ini diyakini bukan berasal dari warga setempat. Ia menambahkan, peristiwa pembakaran ini menjadi catatan penting agar pengamanan tidak hanya terfokus pada objek utama, tetapi juga objek pendukung.
“Insya Allah akan ada pergantian jaga dan monitoring lingkungan yang lebih rutin. Komunikasi antarwarga juga diperkuat agar pengamanan bisa saling melengkapi,"ujarnya. (firman)