![]() |
Truk sampah milik PT.MSA pengelola Pasar Jatiasih yang dibeli sejak dua tahun lalu namun tidak pernah digunakan untuk angkut sampah. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Setelah dikomentari Camat Jatiasih Ashari terkait sampah di Pasar Jatiasih yang masih menggunakan mobil truk milik UPTD Kebersihan Jatiasih.
Pihak Pengelola Pasar Jatiasih PT.MSA (Mukti Sarana Abadi) akhirnya menunjukan mobil truk sampah milik nya yang masih dalam kondisi 'kinclong' dan nampak belum tersentuh serpihan sampah.
Selama ini sampah pasar Jatiasih diangkut menggunakan mobil truk sampah milik UPTD Kebersihan Jatiasih yang memang lebih memprioritaskan mengambil sampah lingkungan warga di wilayah Jatiasih.
Humas PT.MSA, Syafrizal Yusri, meluruskan bahaa soal mobil truk sampah nya sudah ada sejak dua tahun lalu ada di atas lantai 2 parkiran Pasar Jatiasih.
“Sebenarnya itu bukan berita hoaks, hanya mungkin teman-teman (wartawan) melihatnya mobil pengangkut yang tadinya di atas dipindahkan ke bawah supaya tidak kena panas dan hujan. Jadi justru kami menjaga agar kendaraan dalam kondisi baik,” ujar Syafrizal tanpa merinci alasan kenapa hanya dipajang saja truk sampahnya. Sabtu (18/10/2025).
Soal penumpukan sampah di pasar Jatiasih, kata pria yang akrab disapa Bang Ateng ini, lantaran TPA Sumur Batu mengalami longsor, menyebabkan antrean panjang kendaraan pengangkut sampah dari seluruh wilayah Kota Bekasi.
“Kami dapat informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bahwa di TPA Sumur Batu terjadi longsor. Jadi bukan hanya Pasar Jatiasih, hampir semua pasar dan perumahan terdampak hal yang sama,” jelasnya.
Menanggapi keluhan pedagang, pihak pengelola segera berkoordinasi dengan DLH Kota Bekasi dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin). Hasilnya, DLH( Dinas Lingkungan Hidup) langsung menurunkan satu unit mobil pengangkut tambahan dari UPTD LH untuk membantu proses pembersihan.
“Gercep banget. Siang kami koordinasi, malamnya langsung turun mobil dari DLH ( Dinas Lingkungan Hidup ). Sekarang sebagian besar sampah sudah diangkut semua,” puji Ateng.
Ia memastikan, penumpukan sampah yang sempat terjadi bukan karena kelalaian pengelola, tetapi murni akibat kondisi di TPA yang sedang tidak stabil.
“Kendaraan di sana harus antre lama, bahkan bisa seharian. Jadi kami hanya bisa menunggu informasi dari dinas,” ucapnya.
Saat ini, proses pengangkutan masih terus dilakukan. Syafrizal menyebut, rencananya hari ini akan dilakukan dua kali pengangkutan tambahan, tergantung volume sampah yang baru keluar dari dalam pasar.
“Alhamdulillah sebagian besar sampah yang kemarin sempat viral di media sosial sudah terangkut. Semoga pelayanan cepat dari DLH ( Dinas Lingkungan Hidup) ini bisa terus dipertahankan, dan persoalan di TPA Sumur Batu segera terselesaikan,” pungkasnya.
Ia menambahkan, penanganan sampah memerlukan sinergi antara pemerintah, pengelola pasar, dan masyarakat.
“Bagaimanapun juga, persoalan sampah ini harus segera menemukan jalan keluar yang berkelanjutan, karena dampaknya cukup besar kepada masyarakat secara pelayanan" tutupnya.(firman)