![]() |
Rumah warga di Jatiluhur kecamatan Jatiasih yang ambruk hingga kini belum ada bantuan dari Pemkot Bekasi |
inijabar.com, Kota Bekasi - Sebuah rumah di Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi ambruk akibat hujan deras pada 1 Oktober 2025 lalu. Lebih dari seminggu setelah kejadian, warga pemilik rumah mengaku belum mendapat kepastian bantuan dari pemerintah setempat meski telah dijanjikan.
Juhartono, anak dari pemilik rumah Bapak Ridi yang beralamat di RT 002/RW 005, Nomor 36, mengatakan, atap dan dinding rumah retak parah akibat hujan deras.
Ia khawatir, kerusakan akan meluas ke bagian tengah rumah jika tidak segera ditangani, mengingat cuaca di Kota Bekasi yang tidak menentu.
"Rumah saya ambruk karena hujan deras sehingga atap dan rumah retak. Saya sudah melaporkan ke RT dan RW setelah satu hari kejadian, namun responnya mereka akan menindaklanjuti," ujar Juhartono di lokasi, Sabtu (11/10/2025).
Juhartono menuturkan pada 3 Oktober, RT, RW, dan Lurah Jatiluhur kecamatan Jatiasih datang ke rumahnya untuk mengecek dan mendokumentasikan kondisi bangunan.
Saat itu lurah hanya mengatakan, rumah tersebut memang tidak layak huni dan berjanji, akan membantu perbaikan atau mengupayakan bantuan dari pemerintah.
"Lurah bilang memang rumah ini tidak layak huni dan akan membantu untuk diperbaiki atau bantuan dari pemerintah. Namun dari tanggal 3, saat RT dan Lurah datang, sampai saat ini tanggal 11 tidak ada penjelasan ataupun komunikasi," keluhnya.
Ia menyayangkan, tidak adanya tindak lanjut meski sudah lebih dari seminggu berlalu. Ketidakpastian ini membuatnya resah, terutama mengingat cuaca di Kota Bekasi yang tidak stabil dengan hujan yang sering turun.
"Takutnya kerusakan merambat ke bagian tengah dan bagian rumah lainnya. Itu yang saya takutkan karena cuaca memang sudah sangat tidak teratur," ungkapnya.
Juhartono juga mengungkapkan, dugaan penyebab ambruknya rumah, terkait dengan proyek drainase yang sudah terbengkalai selama tiga tahun. Menurutnya, proyek tersebut tidak tuntas hingga ke bantaran kali, sehingga mengakibatkan kikisan pada bantaran dan menarik tembok rumahnya.
"Setelah saya lihat, ada proyek drainase yang sudah tiga tahun terbengkalai. Ini mengakibatkan terkikisnya bantaran kali dan tembok rumah tertarik. Dapur saya letaknya dekat pagar, karena proyek drainase tidak sampai ke bantaran kali sehingga merusak jalan dan mengakibatkan bantaran kali terkikis," jelasnya.
Ia berharap, pemerintah setempat segera menindaklanjuti laporan dan memberikan kepastian terkait bantuan perbaikan rumah atau relokasi, sekaligus meminta agar proyek drainase yang terbengkalai dapat diselesaikan untuk mencegah kerusakan serupa menimpa rumah warga lain di sekitarnya.
"Kami mohon perhatian dari pemerintah, khususnya Kelurahan Jatiluhur dan Kecamatan Jatiasih, untuk segera menindaklanjuti karena ini menyangkut keselamatan keluarga kami," pungkasnya. (Pandu)