Wisuda XIV, STT Bina Tunggal Catat 98% Lulusan Terserap Industri

Redaktur author photo
Para wisudawan wisudawati STT Bina Tunggal berpose bersama usai acara

inijabar.com, Kota Bekasi - Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Bina Tunggal, menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda XIV Program Strata Satu (S1), di Hotel Merapi Merbabu, Rabu (3/12/2025).

Terpantau, sebanyak 64 wisudawan dinyatakan lulus dengan pencapaian luar biasa, 98 persen di antaranya telah terserap dunia kerja sebelum wisuda berlangsung.

Pencapaian tersebut, menjadi bukti keberhasilan model pendidikan berbasis industri dan kewirausahaan, di tengah tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi yang mencapai 120.000 wisudawan baru setiap tahunnya di Indonesia.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Dr. Lukman, S.T., yang hadir sebagai tamu kehormatan, menekankan pentingnya kesiapan wisudawan menghadapi tantangan nyata pascakelulusan.

"Perjuangan tidak berhenti saat wisuda. Dunia kerja membutuhkan ketangguhan dan inovasi dalam menghadapi perubahan zaman, terutama dengan tumbuhnya Artificial Intelligence (AI) yang mengubah lanskap industri secara luar biasa," ujar Lukman.

Ia menjelaskan, kebutuhan industri saat ini menuntut kecepatan, akurasi, dan efisiensi. Adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci keberhasilan lulusan di dunia kerja.

"STT Bina Tunggal telah membuktikan kemampuannya menjawab tantangan ini. Ini adalah bukti nyata perguruan tinggi berbasis industri dan kewirausahaan," tambah Lukman.

Acara wisuda juga dimeriahkan dengan orasi ilmiah, yang disampaikan Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Dr. Dra. Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati.

[cut]


Dalam orasinya yang bertema 'Transformasi Digital dan Teknologi Mendorong Optimalisasi Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan', Dr. Ayu menyoroti rendahnya minat perempuan di bidang Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM).

"Indonesia dahulu dikenal memiliki Pratiwi Sudarmono sebagai antariksawati. Kini menjadi tantangan bagi perempuan untuk menjadi agen perubahan di era digital," kata Dr. Ayu.

Ia menegaskan, keberadaan perempuan dalam pembangunan saat ini sangat dibutuhkan bukan sekadar karena kesetaraan, melainkan karena peran strategisnya dalam pembangunan berkelanjutan di tengah perubahan zaman yang cepat.

"Dengan memberdayakan perempuan melalui akses teknologi, pendidikan digital, dan kesempatan berinovasi, percepatan pembangunan daerah akan jauh lebih inklusif dan berkelanjutan," jelasnya.

Namun, Dr. Ayu mengakui masih ada tantangan yang harus dijawab, seperti budaya patriarki yang membatasi ruang gerak perempuan dan kesenjangan literasi digital antara daerah urban dan rural.

"Kita harus memastikan teknologi menjadi alat pemberdayaan, bukan penyingkiran. Penguatan SDM perempuan tanpa strategi tepat justru akan meninggalkan ketimpangan baru," tegasnya.

Ia memaparkan beberapa strategi percepatan, antara lain pendidikan dan literasi digital berbasis gender sejak usia sekolah, perluasan akses ekonomi melalui platform digital dan e-commerce, mendorong perempuan menjadi inovator lokal, serta pemanfaatan teknologi hijau untuk pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, perempuan juga memiliki peran sebagai arsitek kepribadian generasi bangsa yang bertugas menanamkan nilai-nilai, etika, dan budaya di tengah arus globalisasi.

Sementara itu, Ketua STT Bina Tunggal, Adiman, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya menjaga kredibilitas almamater pascakelulusan. Menurutnya, wisuda menjadi pintu gerbang membangun jejaring antara dunia usaha dan industri untuk memperluas daya saing lulusan.

[cut]


"STT Bina Tunggal selama 35 tahun telah melahirkan pemimpin di industri, BUMN, perguruan tinggi, bahkan pemerintahan. Alumni kami telah berkiprah hingga tingkat internasional," ujar Adiman.

Ia menambahkan, pencapaian 98 persen wisudawan yang telah bekerja membuktikan STT Bina Tunggal sebagai perguruan tinggi teknik tertua di Bekasi yang menjadi mitra strategis industri dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Wisuda XIV STT Bina Tunggal ditutup dengan penyerahan ijazah kepada para wisudawan, dengan harapan agar mereka dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa, serta doa untuk kesuksesan karier di masa depan. (Pandu)

Share:
Komentar

Berita Terkini