Bupati Majalengka Pantau Proses Shooting Film 'Dendam dalam Dosa'

Redaktur author photo
Bupati Majalengka, H.Karna saat menyempatkan diri melihat proses syuting film Dendam dalam Dosa.
inijabar.com, Majalengka- Produser muda, Arian Koerniawan membidani pembuatan film berjudul 'Dendam dalam Dosa' yang mengambil lokasi syuting di Kabupaten Majalengka.  Sutradara film yakni Firman Nurjaya yang juga pengurus PARFI.

Menurut dia diambilnya Majalengka sebagai lokasi syuting karena merasa tertarik begitu melihat lokasi yang asri , indah dan menawan.
"Lokasi cocok dan bisa digunakan dan sesuai dengan set yang diinginkan dalam naskah film tersebut. Set dan lokasi pengambilan gambar, seperti Gunung Karang yang pengelolaannya di tangani oleh KPH Perhutani, Paralayang, Paraland, Situ Cipanten dan lain sebagainya."ujarnya. Minggu (28/4/2019).

Film bergenre Suspense ini di bintangi oleh Defwinta Zuhara (Sofie ), Vicky Joe (Awang), Devi Sukistyowati (Lastri),Tien Kadaryono (Bi Atun) Ferdian Ariyadi (Satria), Dolly Martin (Subrata),Lela Anggraini (Nyi Gandasari), Erwin ST Bagindo (Raden Sasmita, Ertha Shahab (Bertha), Sofie Syahab ( Nyi Kerincing Wesi ) serta sederetan bintang muda lainnya seperti Nadia Edra ( Fitri), Arian Koerniawan (Nanda), Anisa Dewi (Iis), Rizkiansyah ( Beni ), TB. Zaelani ( Juki ), Zilman ( Al ) Sheren Stepa (Dewi).

Dalam proses shooting film sempat dikunjungi oleh Bupati Majalengka, H.Karna yang ikut melihat shooting adegan demi adegan.

Dalam sinopsis nya film ini menceritakan, sosok Roh Sofie yang masih keturunan Indo-Belanda selalu muncul dan menghantui keluarga Subrata dan Raden Sasmita tokoh masyarakat yang kaya dan sangat berpengaruh, sedangkan Subrata adalah mitra bisnisnya .

Raden Sasmita adalah suami dari Sofie, pria kaya yang usianya berbeda 30 tahun dari Sofie tersebut,yang seharusnya menjadi ayah dari Sofie, ia menikahi Sofie karena urusan bisnis orang tua mereka,

Raden Sasmita membeli Sofie dari orang tuanya. Tidak lama setelah pernikahan mereka, Sofie di temui oleh penduduk setempat meninggal secara misterius.

Ternyata kematian Sofie didalangi oleh Bertha Tangan kolektor barang antik tingkat dunia, Sofie diwarisi sebuah benda dalam bentuk Liontin yang menurut info adalah peninggalan jaman dahulu yang menyimpan misteri dan kekuatan,

Sasmita tergiur akan harga liontin yang amat mahal disamping itu juga benda tersebut memiliki kekuatan gaib. Raden Sasmita bekerjasama dengan Subrata dan Nyi Gandasari berusaha untuk memiliki Liontin tersebut, 

Liontin itulah yang berakibat menimbulkan kematian bagi Sofie. Subrata mempunyai anak bernama Awang, yang ternyata adalah kekasih Sofie, dikarenakan Sofie tidak mencintai Raden Sasmita, ia bersedia menyerahkan Sofie kepada putranya Awang, asal Awang bisa membujuk Sofie untuk menyerahkan liontin yang dimilikinya.

Awang sangat mencintai Sofie,ia tidak akan melukai Sofie, bahkan Awang dan Sofie mencoba meracuni Raden Sasmita dengan cara menaburkan racun pada minuman dan makanan yang di sajikan setiap pagi oleh Sofie. Namun perbuatan Awang dan Sofie ternyata di ketahui oleh Raden Sasmita, sehingga mengakibatkan kematian Sofie.

Setelah kematian Sofie, Raden Sasmita tidak menemukan di mana liontin yang dimiliki Sofie berada, entah lenyap kemana. Namun ternyata melalui media jalangkung roh Sofie hadir dan memberikan informasi dimana liontin tersebut berada dan ingin memberikan informasi misteri kematiannya, dimana akhirnya  liontin Sofie ditemukan oleh teman-teman Awang yaitu, Juki, Beni, Iis, Al, Nanda, Fitri dan Dewi berdasarkan informasi dari Roh Sofie.

Kelompok anak muda tersebut sepakat untuk diserahkan kepada Ki Barlan sosok pria yang mempunyai kharisma mempunyai Ilmu tinggi dan sangat di hormati di desa mereka,

Ki Barlan adalah suami Bi Atun yang bekerja di rumah Satria, Pengusaha yang baru menempati Rumah di Desa mereka, Satria mempunyai dua anak yang masih kecil.

Penampakan Sofie diawali di rumah mereka, namun tidak mengganggu, sepertinya memberi isyarat kepada keluarga tersebut untuk turut juga membantu memaparkan misteri kematiannya .

Mengetahui liontin ada ditangan Ki Barlan karuan saja Raden Sasmita, Subrata dengan dibantu oleh Nyai Ratu Kerincing Wesi menyusun kekuatan, dan Nyi Gandasari murka, maka mereka menyerang Ki Barlan.

Betapa terkejutnya, Nyi Ratu Kerincing Wesi itu mengetahui kalau Ki Barlan mempunyai ilmu yang sangat sakti sehingga bisa mengalahkan mereka semuanya hingga tewas, setelah kematian Sasmita cs,

Roh Sofie terbebas dari dendamnya, Roh Sofie Sirna secara perlahan meninggalkan Awang yang menatapnya penuh kesedihan dan merasa kehilangan.(*)
Share:
Komentar

Berita Terkini