15 orang TWUP4 saat di lantik oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi |
Benny Tunggul salah satu anggota TWUP4 |
Bahkan ada juga yang menilai TWUP4 seperti EO (even orginzer) dengan hanya membuat event acara.
Menanggapi sorotan miring dari sebagian kalangan, Benny Tunggul pun membantah kalau dirinya tidak berbagi peran dengan rekannya yang lain.
"Dari 15 orang TWUP4 terdiri dari 4 Ketua-Ketua bidang. Sisanya anggota biasa,"ungkapnya pada inijabar.com.Rabu (4/9/2019).
Soal penilaian dirinya hanya menonjol sendirian, Benny membantahnya.
"Tidak juga (main sendiri), semua fokus dengan bidang-bidang masing. Karena ada yang bersifat tim kerja internal dan ada yang menangani bidang eksternal,"beber Benny.
Dia menjelaskan tugasnya yang memang lebih menitik beratkan pengembangan kehidupan kota, disamping meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah), juga membuat inovasi terhadap stimulasi terciptanya urban tourism dan PAD, Bidang Kemasyarakatan.
"Bidang ku banyak membantu Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial sebagai mitra kerja melakukan kajian dan solusi bersifat internal Begitu juga Bidang prasarana kota, Bidng Ekonomi pembangunan selalu tandem dengan saya,"ucapnya.
Semuanya, sambung Benny, fokus dan terarah dan sistematika kerja sinergi dengan Dinas.
"Bidang saya butuh branding untuk meningkatkan daya saing daerah,"kata Benny.
Ketika ditanya, apakah adanya penilaian masyarakat karena hanya dirinya yang sering memainkan branding di media sosial maupun media massa.
"Ya..betul juga ..dan bidang saya butuh promosi, dan ketepatan. Banyak inovasi dari saya yang tuntaskan jadi program di dinas- dinas untuk proses percepatsn pembangunan,"paparnya.
"Kami baru tuntaskan evaluasi 200 PKS (Perjanjian Kerjasama) dengan para pihak ke seluruh bidang yang terlibat.. Hal ini memang tidak diekspos karena ini kerjanya koordinasi bukan innovasi,"pungkasnya.
Sekedar informasi, Pemkot Bekasi menggelontorkan anggaran daerah untuk TWUP4 lebih dari Rp 1,2 miliar. Rata-rata anggota menerima honor per bulan Rp9 juta bahkan lebih tergantung jabatannya.(*)