![]() |
Aksi mahasiswa PMII Universitas Pertiwi Bekasi saat aksi main badminton di depan kantor Kejari Kota Bekasi |
inijabar.com, Kota Bekasi -Sejumlah mahasiswa dari PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Universitas Pertiwi Bekasi menggelar aksi teatrikal dengan bermain bulu tangkis (badminton)di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Bekasi pada Selasa (15/7/2025) siang.
Dua orang peserta aksi terlihat bermain badminton dengan papan nama di dadanya masing-masing, yang satu bertuliskan Wali dan satu lagi bertuliskan Dewan sementara tiga orang temanya berkaos warna orange bertuliskan para Tersangka kasus dugaan korupsi alat olahraga yakni AZ, MAR, dan AM.
Aksi tersebut seolah menyindir bahwa elit di Kota Bekasi nya yang main alat olahraga aman-aman saja tapi yang jadi tersangka justru anak buahnya.
Ketua PMII Universitas Pertiwi Alfa Ricky menjelaskan, aksi ini adalah menjadi kesekian kalinya, setelah pihak Kejari menetapkan tiga tersangka Kasus Korupsi Alat Olahraga Dispora Kota Bekasi, dan aksi perdana pasca Kepala Kejari Kota Bekasi dipimpin oleh Luviana Triana Hapsari SH.
"Kami sampai hari ini belum puas pada hasil kinerja pihak Kejari Kota Bekasi dikarenakan baru tiga tersangka yang di tetapkan padahal banyak pejabat yang terlibat pada kasus ini, dan diduga ada beberapa ex dan anggota DPRD Kota Bekasi berbaju merah ikut terlibat,"ujar Ricky pada media.
Dia menegaskan, sangat mendukung penuh Kajari Kota Bekasi tetap menegaknya prinsip dan integritas nya dalam mengusut tuntas kasus korupsi tersebut hingga ke akarnya.
"Karena kami juga punya dugaan kuat 'Wali Tiga' dan Komisaris Utama inisial TUW menjadi otak di balik kasus pemufakatan jahat ini,"beber Ricky.
Berdasarkan temuan PMII, kata dia, anggaran pengadaan alat olahraga tersebut berjumlah Rp 9.931.505.000 yang dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berdasarkan APBD TA 2023 senilai Rp 4.979.055.000, sedangkan tahap kedua berdasarkan APBD-P sebesar Rp 4.952.450.000.
"Dalam observasi yang telah kami lakukan, adanya dugaan kuat terkait Dispora Kota Bekasi, yang melakukan tindakan pidana korupsi secara terstruktur," jelas Alfa Ricky.
Massa tersebut ditemui dan sekaligus memberikan alat bukti baru dalam bentuk flashdisk kepada perwakilan pihak Kasubsi Intel Kejari Kota Bekasi.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Sub Seksi I Idpoleksosbudhankam TI Intelijen, Oscha Adryan, menemui para pendemo dan memberikan apresiasi atas aspirasi yang sudah disuarakan.
"Kami mengapresiasi dan mendukung penegakan hukum yang transparan. Aspirasi ini akan kami tindaklanjuti sesuai prosedur hukum," pungkasnya. (Pandu)