"Ada kesan transaksi di bawah meja dan tidak transparan. Rakyat perlu tahu juga, katanya ada harapan besar di sana dengan 50 persen lebih luar biasa Amerika bisa bangun dari Freeport. Dari tahun 1970. Bagaiman mungkin kita tidak bisa bangkit. Kita bisa bayar utang kalau saham kita di atas 50 persen di Freeport. Kita butuh penjelasan, rakyat butuh penjelasan soal ini,"tanya Daeng Muhammad yang juga anggota Fraksi PAN ini.
Seperti diberitakan di berbagai media, pada 27 September 2018. PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) menandatangani Sales and Purchase Agreement dengan Freeport McMoran selaku induk usaha PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kementerian ESDM.
Indonesia resmi memiliki 51 persen saham PTFI atau menjadi pemegang saham mayoritas.
"Ini sudah selesai, selebihnya tinggal masalah administrasi saja," kata mantan Menteri ESDM saat itu, Ignasius Jonan usai menjadi saksi penandatanganan kesepakatan tersebut.
Dalam kesepakatan ini turut hadir Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin serta Direktur Freeport McMoran Richard Adkerson. Penandatanganan ini disaksikan oleh Jonan, mantan Menteri BUMN Rini Soemarno, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Namun hingga kini belum ada perkembangan soal ini. Menteri BUMN Erick Tohir belum menyatakan dengan tegas soal tindak lanjut akuisisi tersebut.(*)