Waras; Kalau Warga Depok Mau Perubahan Ya Ada Pilih Pradi-Afifah

Redaktur author photo


inijabar.com,Depok- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PDI Perjuangan Dapil Kota Bekasi-Kota Depok Waras Wasisto angkat bicara terkait prosesi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Depok.


"Dalam Pilkada Depok, sebetulnya masing-masing Partai sudah menentukan Pilihannya. Yang jelas kami, PDI Perjuangan sudah keluar rekomendasi Partai untuk saudara Pradi dan Arifah. Saya dapat informasi dari Ketua Cabang di Depok kalau Partai Golkar, PKB bergabung ke Pradi dan Afifah dalam satu koalisi. Artinya, inikan menambah kekuatan," terang Waras kepada, Senin (10/8/2020). 


"Saya melihat memang nuansa masyarakat sangat ingin perubahan. Kalau kita kasih contoh yang paling sederhana saja, sesama Penyangga Ibu Kota, dibandingkan dengan Kota Bekasi, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Kota Depok sangat jauh ketinggalan dalam aspek manapun, termasuk juga soal pembangunan," tegas Waras. 


Keinginan masyarakat untuk perubahan, kata Waras, jawabannya ya di Peradi-Afifah. Karena kemungkinan besar incumbent (Petahana) juga akan maju kembali.


"Partai incumbent inikan sudah 15 Tahun berkuasa. Artinya, dia terpilih lagi berarti tidak ada perubahan di Kota Depok. Intinya, kalau mau berubah ya jawabannya ada di Peradi dan Afifah," ungkapnya. 


Disinggung soal sejauh ini langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan oleh pasangan Peradi-Afifah, Waras menjawab, secara politik mereka masing-masing sudah bekerja sembari resminya menunggu pendaftaran di KPUD sekitar awal Desember nanti.


"Sebagai kader Partai PDI Perjuangan dan Wakil Rakyat Dapil Kota Depok, saya akan all-out untuk memenangkan pasangan Peradi-Afifah dengan segala cara," paparnya.  


pungkasnya. Diketahui, Pradi Supriatna dan Afifah Alia menjadi Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok pada Pilkada 2020. Pradi-Afifah diusung Partai Gerindra dan PDI-P untuk bertarung pada pemilihan yang akan dilangsungkan pada Desember nanti.(*)


 

Share:
Komentar

Berita Terkini