Pedagang Pasar Bantar Gebang Aksi Protes Soal TPS, Kepala Pasar; Jangan Mau Menang Sendiri Dong

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bekasi-  Sejumlah pedagang exis di Pasar Bantat Gebang melakukan protes terkait dugaan adanya biaya yang harus dikeluarkan untuk menempati penampungan sementara di pasar yang akan di revitalisasi tersebut. Kamis (25/2/2021).


Pedagang Pasar Bantar Gebang Ny Mulya mengungkapkan pedagang merasa keberatan jika harus membayar lagi untuk Tempat Penampungan Sementara (TPS). Pihaknya mengaku sudah bertemu dengan pihak Pemkot Bekasi dan mendapat penjelasan bahwa pedagang exsis tidak dikenakan biaya.


"Dan sekarang kami pergi ke Pemkot Bekasi dinyatakan ini tidak ada biaya dan gratis Pedagang eksis yang harus didahulukan tidak pedagang emperan yang cuma numpang sesaat. Dan pedagang yang sudah punya kontribusi malah dibiarkan begini,"ungkap Mulya. Kamis (25/2/2021).


Menjawan keluhan sejumlah pedagang tersebut Kepala Unit Pasar Bantar Gebang Winsih dengan nada tinggi menegaskan, pihaknya sudah membuat surat tgl 19 Februari 2021 merujuk surat  pihaknya sebelumnya.


"Kita sudah memperingati pedagang untuk menempati relokasi untuk segera pindah. Tapi bapak ibu tidak mengindahkan saya, dan sampai saat ini tidak ada yang bergeming.. Saya harus bagaimana. Jadi jangan mau menang sendiri,,"ujarnya.



"Coba berkordinasi dengan pihak PT Javana,"tandasnya.


Sementara itu, Yuda selaku perwakilan dari PT. Javana menegaskan tidak ada pembayaran untuk TPS. Kalau mereka ikuti aturan yang sudah dijalankan Pemerintah Kota Bekasi melalui Unit Pasar tidak masalah.


"Kalau mereka ikuti aturan yang sudah dijalankan melalui Unit tidak masalah. Paling kita tinggal minta pada mereka mana yang di basement mana yang di atas,"ucapnya.


"Kita lihat keluhan nya (pedagang) tempat penampungan kita sudah siapkan di bawah. Jadi tidak ada alasan mereka komplain,"tutur Yuda.


"Sekarang ini kan ada beberapa pedagang eksis yang minta harga turun,"ujarnya.


Saat ditanya apakah ada untuk penampungan pedagang eksis harus bayar TPS. Yuda membantah hal tersebut.


"O Nda ada, jika ada kasih tahu saya. Karena kita tidak menganggap pedagang sebagai sapi perahan kita. Mereka aset kami, aset pemerintah kota Bekasi juga,"tandasnya.(yhs)

Share:
Komentar

Berita Terkini