90 Persen Pengurus Diisi Anak Muda, Eri Mutawali Pesimis PKB Kota Bekasi Bisa Lebih Baik dari Sebelumnya

Redaktur author photo




Inijabar.com-Kota Bekasi. Kemelut ditubuh kepengurusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bekasi terus bergulir pasca Muscab partai yang berbasis kader Nahdatul Ulama (NU) itu.


Susunan kepengurusan DPC PKB Kota Bekasi yang mayoritas hampir 100 persen diisi anak muda, justru memunculkan pesimisnya terutama dari mantan pengurus DPC PKB. Pengurusan PKB kota Bekasi hasil Muscab mirip organisasi kepemudaan.


"Sistem kepengurusan saat ini lebih kepada soal kedekatan bukan pada sistem pengkaderisasian."ucap mantan sekretaris DPC PKB  Kota Bekasi Eri Mutawali, Jumat (11/3/2021).


Eri menunjukan, sistem penunjukan calon baru pertama kali dilakukan di PKB dan penunjukan ini lebih kepada aspek kedekatan dimana banyak kader-kader yang merasa kecewa terhadap kebijakan partai dimana tidak mengakomodir kepentingan kader sehingga sistem pengkaderan itu menunjukan bahwa semangat demokrasi ditubuh partai sudah mati. 


“Penunjukan terhadap calon ketua dan pengurus di PKB saat ini dinilai karena adanya unsur kedekatan terhadap DPP maupun DPW tapi bukan pada faktor kompetensi dan kaderisasi partai sebagaimana tugas dan fungsi partai politik itu adalah menjalankan kaderisasi guna menghasilkan para pemimpin yang bisa mengatasi berbagai persoalan yang terjadi”, ungkapnya.


Arah partai, lanjut dia,  yang cendrung merekrut kalangan milenial orientasinya untuk merebut suara grass root dimana menurut pandangan partai bahwa 2024 peran pemilih milenial dinilai cukup signifikan oleh karenanya partai saat ini mulai berbenah.


"Tapi  pandangan dan kebijakan itu dinilai kurang tetap sebab kalangan milenial bukan hanya pada faktor usia tapi lebih kepada milenial dalam berpikir dan mengemukakan gagasan sampai pada eksekusi suatu kebijakan sehingga penilaian itu lebih kepada faktor elektabilitas dan kredibilitas. 


“Pengurus milenial bukan hanya pada faktor usia tapi cara berpikir dan gagasan yang cendrung diterima di kalangan masyarakat serta popularitas harus diperhatikan sehingga jika melihat ini maka kaderisasi menjadi pilihan utama oleh karenanya kebijakan partai saat ini cendrung mengabaikan suara kader dan peran kader dalam membesarkan partai saat ini”, tegasnya.


Eri menambahkan, selain modal leadership dan popularitas tapi dalam suatu partai politik juga hal yang paling penting adalah finansial sebab tanpa finansial yang kuat dalam era demokrasi saat ini maka niscaya mendapatkan dukungan publik karena publik membutuhkan eksen bukan retorika. 


“Kita itu harus punya finansial yang kuat apalagi di Kota Bekasi yang heterogen ini beda kalau di daerah lain yang menjadi basis PKB seperti Jawa Timur”, tandas Eri Mutawali. (yns).

Share:
Komentar

Berita Terkini