Kenaikan Harga PDAM TB Dinilai Membebani Pelanggan

Redaktur author photo




inijabar.com, Kabupaten Bekasi - Forum Komunikasi Masyarakat Graha Asri (FKMG) sebut kenaikan tarif PDAM Tirta Bhagasasi sangat membebani masyarakat, pasalnya pelayanan perusahaan BUMD milik Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak maksimal.


"Mereka itu harus memperbaiki kualitas pelayanan, mereka kan jasa? Yah jasanyakan jual air, yah airnya yang di perbaiki. Walaupun caranya bagaiman kita ga tau, toh mereka juga kan BUMD juga mendapatkan support suntikan dana dari pemerintah, jangan kita (Masyarakat) yang di bebankan untuk menutupi biaya operasional mereka," sesal sekretaris FKMD Erwin Mahdi Kepada inijabar.com, Jumat (05/03/2021).



Dia berharap PDAM Tirta Bhagasasi dapat mengkaji ulang untuk kenaikan tarif. Menurutnya hal tersebut sangat membebani masyarakat Kabupaten Bekasi, di sebabkan ekonomi masyarakat yang  sulit imbas dari Pandemi Kovid-19.


"Harapannya walaupun sudah dijalankan oleh PDAM kenaikan tarif dapat dikaji ulang dan dikembalikan ke biaya normal kembali," ungkapnya.


Sementara Direktur Usaha (Dirus) PDAM Tirta Bhagasasi Maman Sudarman menjelaskan alasan pihaknya menaikan tarif dikarenakan sudah tidak adanya uang untuk membiayai alat produksi, untuk itu pihaknya menaikan tarif ditambah PDAM Tirta Bhagasasi tidak adanya Penyertaan modal dari Pemkab Bekasi.


"Kita membiayai produksinya tidak sanggup membiayai bila tidak naik, sampai saat ini kan kita PAD susah, kita memang uangnya tidak ada," pasrahnya


Lanjut Maman kenaikan tarif tersebut atas perintah dari Bupati Bekasi Eka Supriatmaja sebagi owner PDAM Tirta Bhagasasi, pihaknya hanya mengikuti saja.


"Sudah, kan SK Bupati kalau kami ga bisa menunda inikan SKnya bupati," tutupnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini