inijabar.com, Kota Bandung - Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau PW KAMMI Jawa Barat mempertanyakan kinerja Direktorat Intelijen Keamanan Kepolisian Daerah Jawa Barat atas adanya penggeledahan dua rumah terduga teroris di Sukabumi dan Bandung.
Ketua PW KAMMI Jawa Barat Jundi Khalifatullah mengatakan, penggeledahan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Antiteror terhadap rumah orang tua terduga teroris di Sukabumi pada Senin, 29 Maret 2021 dan rumah terduga teroris di Kabupaten Bandung pada Rabu, 31 Maret 2021 merupakan bukti tidak optimalnya peran intelijen dan keamanan.
"Seharusnya intelijen dan keamanan kepolisian daerah itu sudah mengantisipasi hal ini sejak awal. Bukan setelah adanya peristiwa ledakan bom di Makassar," kata Jundi, Rabu.
Pernyataan Jundi tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, penggeladahan rumah terduga teroris di Kabupaten Bandung dan Sukabumi ini dilakukan usai terjadinya insiden ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021.
"Kita kan melihat bahwa penggeledahan di dua lokasi ini menjadi semacam reaksi atas insiden bom bunuh diri di Makassar. Padahal salah satu peran vital intelijen adalah early warning," jelasnya.
Jundi menegaskan, kepolisian memiliki tugas untuk menjaga kondusifitas masyarakat. Namun adanya penggeledahan rumah terduga teroris di wilayah hukum Kepolisian Daerah Jawa Barat usai ledakan bom Makassar ini membawa pesan yang tidak baik bagi kepentingan publik.
"Peran intelijen saat ini menjadi sangat penting, terutama dalam menyuplai informasi kepada pimpinannya ihwal jaringan terduga teroris di Jawa Barat. Apalagi kita akan memasuki bulan Ramadan, di mana polisi wajib menjamin keamanan masyarakat," tegasnya.
Seperti diberitakan, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror dibantu Polresta Bandung menggeledah sebuah rumah di Perumahan Sanggar Indah, Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung. Dalam penggerebakan ini ada satu orang yang ditangkap.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bandung Kombes Hendra Kurniawan membenarkan pihaknya turut membantu kegiatan tim Densus 88 dalam melakukan penggeledahan tersebut.
Hendra mengatakan, sebelumnya ada terduga teroris yang ditangkap di bilangan Jakarta Selatan pada Rabu siang. Terduga teroris itu merupakan pemilik rumah di Perumahan Sanggar Indah, Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung yang baru saja digeledah.(edo)