inijabar.com, Kabupaten Bekasi- Puluhan warga Desa Mekarmukti yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Air Bersih (FMPAB) berunjuk rasa di halaman Kompleks Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi, Selasa (14/12/2021).
Hal tersebut ditengarai warga dimintai biaya peralihan aset Jababeka kepada PDAM Tirta Bhagasasi yang besarannya mencapai Rp. 1.500.000. Padahal pihaknya sudah kesulitan untuk membayar bulanan pengadaan air bersih kepada Koordinator WTP Jababeka.
"Air bersih yang dikenakan biaya, sudah 12 tahun kurang lebih kami membayar ke pihak koordinator WTP Jababeka ataupun PDAM Tirta Bhagasasi," Ungkap Ketua FMPAB Amin Sulaeman kepada Inijabar.com.
Dia menjelaskan pihaknya sudah beraudiensi dengan Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi yang mengatakan untuk pelanggan WTP Jababeka yang terkena imbas dari peralihan bebas biaya yang nantinya biaya tersebut ditanggung oleh pihak Jababeka
"Dari direktur utama bilang ini gratis dan harus Jababeka yang harus membayarkan, tetapi dari direktur usaha kan mengeluarkan angkan 315 ribu dan dari cabang PDAM dia mengeluarkan angka 350 ribu dan dari koordinator itu mengkuarkan angka mencapai 1,5 juta sampai 500 ribu," Jelasnya
Lanjut dia ketika ditanyai mengenai sudah di kembalikan atau belum uang warga pihaknya mengatakan belum semuanya uang warga dikembalikan " Oh belum, ada yang sudah ada yang belum, Sebetulnya banyak desa yang terlibat, seperti sertajaya, jayamukti,"
Pihaknya berharap Pemkab Bekasi dapat hadir untuk menyelesaikan persoalan air bersih yang dialami oleh warga Desa Mekarmukti. Pihaknya pun menyesalkan Pemkab Bekasi tak peduli padahal pihaknya sudah sering menyurati untuk dapat mengadukan hal tersebut kepada PLT Bupati.
"Kami berharap pemerintah dapat menjembati kami apa yang menjadi hak masyarakatnya yah di berikan, kami sudah menyurati satu kali bahkan tiga kali menyurati kantor bupati, tetapi ada istilah surat kedua kami hilang di bagian ekonomi," Sesalnya
Salah satu bagian Produksi Air WTP Jababeka Zalius mengakui penyuplaian air WTP kepada warga Desa Mekar Mukti adalah CSR Jababeka. Pasalnya dia mengakui pada tahun 2007 banyak warga yang pengajuan permintaan air bersih.
Hal tersebut disebabkan sulitnya mendapatkan air bersih dan ditambah belum masuknya jaringan air oleh PDAM Tirta Bhagasasi.
"Itu salah satu program CSR kita (Jababeka) dengan harga sosial, yah kita juga dengan biaya produksi beli air baku butuh biaya juga kan? Inti kesana juga adala tetap kita ada biaya tapi dengan harga yang sangat murah sekali, mau teman-teman survei kemana pun itu biaya yang paling murah itu yang mengalola CSRnya Jababeka lewat bu Ima," Jelasnya kepada inijabar.com, Rabu (24/11/2021).