Musim Penghujan, Komisioner KPAD Kota Bekasi Ingatkan Warga Antisipasi Penyebaran DBD

Redaktur author photo


Komisioner KPAD Kota Bekasi dr.Hadyan Rahmat


inijabar.com, Kota Bekasi - Memasuki musim penghujan, warga di Kota Bekasi diingatkan meningkatnya kasus penyakit demam berdarah (DBD) di lingkungan tempat tinggalnya. Hal itu dikatakan Komisioner KPAD (Komisi Perlindungan Anak Daerah) Kota Bekasi Bidang Kesehatan dan Napza, dr. Hadyan Rahmat.


Terkait DBD, kata dia, memang benar akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan. Kenapa? Karena di pertengahan musim hujan ini berkaitan dengan siklus hidup si nyamuk tersebut.


"Nyamuk ini (dalam hal ini nyamuk aedes aegypti) punya siklus sekitar 1½ pekan sampai 3 pekan, si telur nyamuk ini diletakkan dipermukaan yang basah atau ada genangan air seperti lubang pohon, ember, tong dan lain-lain," tuturnya, Rabu (14/9/2022).


Dikatakan dia, dari satu nyamuk dia bisa menempatkan telurnya di lebih dari satu tempat. Untuk itu, dirinya mengingatkan jangan terpatok pada hanya "musim hujan", karena saat ini terkait global warming memang bisa saja saat yang seharusnya musim panas, sering hujan.


"Oleh karena itu, setelah kita tahu secara garis besar tentang siklus si nyamuk ini, maka kita juga perlu paham bagaimana sih supaya kita bisa meminimalisir kemungkinan terserang DBD. Jadi, kita bisa meminimalisir penyakit ini dgn kita melakukan 3M Plus, yaitu:


1. Menguras. 

Tadi kan kita sudah membahas siklus hidupnya si nyamuk ini, dia suka menaruh telurnya di genangan air. Nah, sudah menjadi tugas kita untuk rajin menguras bak mandi, penampungan air atau semua tempat penampungan air. Pastikan juga kita membersihkan dindingnya, lakukan pengurasan bukan saat musim hujan, tapi reguler baik musim hujan atau bukan, karena jangan lupa bahwa telur nyamuk itu bisa nempel di dinding bak atau tempat penampungan selama 6 bulan.

2. Menutup atau mengubur. 

Kita juga harus menutup tempat menampung air, ember, toren, dan lain-lain. Kegiatan ini bertujuan agar nyamuk tidak bisa nyimpen telurnya di permukaan air tersebut, lalu selain menutup kita juga harus mengubur barang bekas agar tidak ada air tergenang.

3. Memanfaatkan barang bekas. 

Perlu juga mempelajari teknis daur ulang dari barang bekas karena mungkin bisa ada manfaat ekonomi dari hal tersebut. Yang jelas, jangan biarkan ada tempat atau wadah dimana dimungkinkan ada air yang menggenang dari barang barang bekas atau sampah yang kita hasilkan.


Selain 3M, lalu Plus-nya adalah, saat ini sedang tren memelihara hewan. Hak ini bisa juga manfaatkan dengan memelihara ikan yang memakan jentik nyamuk. Lalu bisa juga menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti sereh, daun selasih, lavender, bawang putih, dan lain sebagainya. 


Melihat lagi apa di rumah kita ada saluran air yang bermasalah, kalau ada lakukan perbaikan, memasang kawat nyamuk juga menjadi salah satu solusinya dan yang utama adalah bagaimana lingkungan kembali aktif melakukan gotong-royong terutama membersihkan got atau selokan.


"Jadi, jangan cuma ngandelin fogging disetiap awal musim hujan. Kesadaran bersama di lingkungan akan sangat efektif untuk menghindarkan kita dari terserang DBD," imbaunya.


Terkait anak-anak, tentu menjadi kewajiban bagi para orang tua untuk memonitor buah hatinya saat atau usai bermain (apabila setelah main diluar, langsung ajak untuk cuci tangan atau mandi), makannya (konsumsi buah dan sayur agar imunitas tubuh baik) supaya anak-anak kita terjaga dan terhindar dari serangan DBD.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini