Anggota DPRD Kota Bekasi Temukan Data Orang Sudah Meninggal Tapi Masih Terdata Penerima BLT

Redaktur author photo



Warga penerima BLT APBD Kota Bekasi 2022 di Kelurahan Jatimakmur


inijabar.com, Kota Bekasi- Anggota DPRD Kota Bekasi Choiruman J Putero mengungkapkan, ada sejumlah data yang tidak valid dalam pembagian BLT APBDKota Bekasi 2022 di Kelurahan Jatimekar Kecamatan Pondok Gede pada Jumat (22/12/2022).


Sekedar diketahui, pembagian BLT tersebut merupakan komitmen antara Plt Walikota Bekasi dan DPRD Kota Bekasi yang menganggarkan sebesar Rp 5 Milyar untuk 18,354 KK. Sedangkan di Kelurahan Jatimekar ada 365 KK  yang berhak menerimanya berdasarkan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kota Bekasi.


"Saya ingin melihat kelancaranya saja sebagai masukan kepada Komisi IV karena ini kan pengawasan komisi IV ya, tapi karena ini dapil saya, namun dari pelaksanaan ada beberapa masalah yang ditemukan,"ujar politisi asal PKS ini.


Masalah yang ditemukan, kata dia, pertama masih dijumpai data dari warga yang sudah meninggal namun masih  mendapatkan bantuan BLT.

[cut]



"Lalu ada warga yang datang dengan mobil, asumsi kita ya harusnya sudah tidak masuk dalam DTKS tapi masih dapat," ucapnya.


Pria yang akrab disapa Gus Choi ini menegaskan, masalah tersebut menjadi catatan untuk lebih meng-update data khususnya DTKS.


"Itu data yang digunakan sudah cukup lama hampir 2 tahun dipakai semenjak covid kemarin. Hari ini harusnya tentu tidak semua keluarga yang masuk dalam DTKS mendapatkan,"ungkapnya.


"Kita berharap mereka yang paling rendah level kesejahteraannya harusnya di utamakan sebagai dampak dari inflasi yang kemarin sudah dibuatkan instruksi menteri oleh Kemendagri sehingga dianggarkan di APBD,"sambungnya.

[cut]



Choiruman minta permasalahan tadi harus menjadi perhatian komisi IV untuk mendesak Dinas Sosial (Dinsos) guna mengupdate data secara rutin bisa per tiga bulan ataupun per satu bulan.


"Persoalannya sekarang yang benar miskin ini yang ternyata tidak masuk di dalam DTKS mereka justru malah tidak terjangkau tidak mampu meng-akses bantuan BLT itu yang harusnya kita pastikan, kita berharap yang paling agar lebih adil. Kita berupaya yang paling miskin lah yang mendapatkan mudah-mudahan BLT ini bisa membantu mereka meningkatkan kemampuan survive di masa-masa terdampaknya inflasi,"pungkasnya.(firman)

Share:
Komentar

Berita Terkini