![]() |
Petugas satpol PP Pemkot Bekasi tengah menertibkan spanduk bernuansa nyinyir terhadap majunya Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sebagai Bacalon Ketua Koni Kota Bekasi |
inijabar.com, Kota Bekasi- Satpol PP Pemkot Bekasi menertibkan spanduk berisikan tulisan bernuansa 'nyinyir' terhadap maju nya Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sebagai bakal calon Ketua Koni Kota Bekasi
Nampak petugas sedang mengumpulkan spanduk bertuliskan 'Jadi orang jangan celamitan bae apa-apa pengen. Emang jadi Plt kurang Mas Bro? #savekonikotabekasi.'Yang diambil di sekitar GOR Patriot Chandrabaga. Selasa (14/2/2023).
Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terhadap spanduk yang telah ditertibkam Satpol PP tersebut.
Terpisah, pengamat kebijakan publik yang juga wartawan senior Didit Susilo menilai perhelatan bacalon Ketua Umum KONI Kota Bekasi periode 2023- 2027 semakin menarik dengan adanya 15 kandidat yang sudah mengambil formulir pendaftaran Bacalon Ketua Koni Kota Bekasi.
[cut]
Mereka berbagai unsur masyarakat seperti pendidik, unsur pengurus olahraga, akademisi, politisi dan terakhir Plt Walikota Tri Adhianto.
Dalam sejarah KONI Kota Bekasi, kata dia, baru kali ini muncul 15 kandidat dan hebatnya salah satu kandidat Plt Kepala Daerah.
"Biasanya orang untuk muncul saja namanya enggan karena endingnya muncul satu nama yang sudah mendapat restu. Dengan majunya Plt Walikota yang secara otomatis akan mendapatkan dukungan signifikan cabang olahraga (cabor) karena beberapa cabor diketuai oleh Kepala Dinas. Dengan syarat untuk terus maju harus didukung 10 suara dari Cabang Olahraga (cabor) dipastikan Plt masuk tahapan,"ungkap Didit.
Dirinya menyinggung soal suara sumbang muncul ke permukaan, kenapa dan ada apa kepala daerah ikut bertarung?. Meski secara aturan dibolehkan, tetap saja memantik pro dan kontra.
[cut]
"Atau memang Mas Tri yang akan purna bhakti 20 September 2023 mendatang tetap ada panggung untuk menjaga elektabilitas persiapan maju Pilkada 2024. Jika Mas Tri mulus dua organisasi besar olahraga direngkuhnya sebab istri Plt, Wiwik Hargono menjabat Ketua KORMI Kota Bekasi,"ujarnya.
Dalam komposisi pemilik suara sah di aturan Koni Kota Bekasi, kata Didit, terdiri dari 60 suara dari 58 cabor dan suara exsofisio. Calon yang maju harus mengantongi rekomendasi dukungan 10 suara cabor.
"Saat ini ada sekitar 24 kepala dinas/birokrat menjabat Ketua cabor. Anggota DPRD 8 orang menjadi Ketua cabor, selebihnya dari pelaku olahraga dan tokoh lintas publik,"ucapnya.
Di lihat dari komposisi pemilik suara yang ada, sambung dia, langkah Plt Walikota Bekasi untuk duduk di singgasana Ketua Koni Kota Bekasi diprediksi akan mulus.
Dalam jadwal Bacalon tgl 15 Februari besok sudah harus menyerahkan formulir berikut dukungan minimal 10 suara dari cabor. Verifikasi berkas persyaratan 16-17 Feb, perbaikan berkas 18-20 Feb dan pelaksanaan Musorkot 22 Februari. Secara otomatis bacalon yang tidak memenuhi persyaratan dipastikan gugur.
[cut]
Dari komposisi yang ada diprediksi akan muncul sekitar 3 - 4 calon untuk ikut tahap berikutnya, itupun jika para calon tidak mengundurkan diri. Kontestasi Plt ikut ke arena tentunya peta akan berubah dan menjadi tolak ukur langkah awal (barometer) langkah politik plt selanjutnya termasuk pemanasan maju Pilkada 2024.
Publik dan para insan olahraga, kata Didit, berharap dengan banyaknya calon Ketua KONI akan muncul laedership yang benar benar bisa memajukan olahraga, mengolahragakan masyarakat dan menuju olahraga prestasi berbasis industri olahraga. Tentunya harapan publik juga tidak ada jual beli suara (transaksional), fair, demokratis, dengan mengedepankan beradu ide dan gagasan dalam visi misi memajukan keolahragaan secara modern dan dalam arah yang benar. (*)