inijabar.com, Garut- Di tengah ribuan kepala desa mewacanakan 9 tahun menjabat tanpa periodesasi. Ada salah satu kades di Garut sedang menjadi sorotan publik.
Oknum Kepala Desa Mekar Asih, Kecamatan Malangbong diduga telah merugikan salah seorang pengusaha jasa kontruksi.
Dugaan tindak pidana korupsi anggaran Dana Desa (DD) tahun 2022 juga akhirnya terbongkar. Setelah menyisakan persoalan dalam pembayaran pekerjaan padahal dana tersebut sudah cair.
Hal ini dipertegas dengan pernyataan Diki Cahyadi warga Perum Jati Putra, Desa Cibunar, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, selaku direktur CV. Karisma Poetri Soenda.
[cut]
Pada pernyataan nya melalui sambungan seluler, Diki mengatakan, pengerjaan proyek dengan dana yang bersumber dari Dana Desa tahun 2022 yang dikerjakan nya tidak atau belum dilunasi Kades Dadan, Rabu (1/2/2023).
"Pengerjaan nya sudah selesai dengan sempurna sesuai rencana awal, namun pembayarannya hingga kini belum diselesaikan pihak Pemdes Mekar Asih," ungkap Diki.
Diki juga mengatakan, pihaknya selama ini menunggu itikad baik dari Kades untuk melunasi dengan rincian, Nilai Pekerjaan Rp. 505 juta, sisa yang belum dibayar, hotmix 84 juta dan Batas Desa 7.5 juta.
"Kami merasa dirugikan sekali dengan kasus ini, berharap dapat keuntungan dari pengerjaan proyek,malah sebaliknya kerugian lah yang diterima akibat pembayaran yang tak kunjung selesai," ujarnya.
[cut]
Diki mengatakan pula, dengan adanya kasus ini, dia berencana untuk melaporkan nya ke Aparat Penegak Hukum (APH) dan juga ke dinas terkait.
"Mestinya pak Kades berfikir ini akan menjadi preseden buruk bagi pemerintah desa Mekar Asih, apalagi beliau berencana maju di Pileg mendatang dari partai Golkar," cetusnya.
Diki menilai, perbuatan Kades Mekar Asih telah mencederai kepercayaan rekanan seperti CV. Karisma Poetri Soenda, dengan alasan yang tidak pasti penguasa Desa tersebut tidak nampak beritikad baik menyelesaikan masalah.
"Sayang sekali pak Kades melakukan hal tidak terpuji, padahal beliau orang yang sangat berpotensi," sesal nya.
[cut]
Dilain pihak, saat dikonfirmasi langsung ke Kantor Desa Mekar Asih, Kades tidak berada di tempat dan hanya ditemui Sekretaris Desa yang menyatakan, segala pembayaran dan administrasi proyek tersebut telah dibayar lunas oleh Pemdes.
Diki mengatakan, kontak kunjung dilakukan pembayaran, pihaknya akan membongkar paksa dua titik proyek yang telah dikerjakannya. Sampai berita ini diturunkan keberadaan Kades Mekar Asih tersebut tidak diketahui rimbanya. (*).
