Minyakita Makin Sulit Ditemui Di Pasaran, Pedagang Mengeluh

Redaktur author photo




inijabar.com, Kota Bekasi - Naiknya harga sejumlah barang kebutuhan pokok saat ramadhan, terus menjadi momok tersendiri baik bagi warga maupun pedagang. 


Seperti yang diutarakan Dewi, pemilik usaha dagang ayam goreng. Selain mengeluhkan tingginya harga cabai di pasaran, minyak bersubsidi dari Pemerintah (Minyakita) juga semakin sulit didapatkan. 


"Sudah beberapa hari ini saya belanja ke pasar, Minyakita susah didapatkan," aku Dewi, Senin (27/3/2023).


Selain sulit didapatkan, harganya pun juga merangkak naik dari biasa dijual Rp14 ribu per liternya, menjadi Rp17 ribu per liternya. 


"Kalau pun ada harganya juga naik jadi Rp17 ribu per liternya," jelasnya. 


Untuk menyadari mahalnya harga minyak goreng bersubsidi tersebut, Dewi pun beralih menggunakan minyak goreng jenis lain yang harganya jauh lebih murah. 


"Saya terpaksa harus menggunakan minyak jenis lain yang harganya Rp16 ribu per liternya," akunya sambil mengerutkan dahi. 


Eny, salah seroang ibu rumah tangga juga mengungkapkan hal serupa. Dirinya yang biasa menggunakan Minyakita untuk memasak beragam lauk di rumahnya, saat ini sulit mendapatkan pasokan minyak goreng tersebut. 


"Enggak tahu kenapa ya, sudah beberapa hari ini susah mendapatkan Minyakitanya di pasaran," tuturnya. 


Ia pun berharap kedepannya ada kebijakan operasi pasar agar warga bisa mendapatkan harga yang stabil dan kebutuhan bahan pokoknya bisa terpenuhi.


"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada pasar murah di Kota Bekasi untuk menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhannya," harap Eny.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini