Siswa SMAN 14 Bekasi Hasilkan Karya Topeng Dari Barang Bekas Dan Mahkota Tari Ronggeng Menor

Redaktur author photo


Siswa SMAN 14 Kota Bekasi saat memperagakan tari kolosal ronggeng menor.


inijabar.com, Kota Bekasi - Sebagai penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi siswanya, SMAN 14 Kota Bekasi suguhkan tari kolosal Ronggeng Menor yang diikuti 432 siswa kelas 10 di lingkungan sekolahnya, Senin (30/5/2023).


Kepala SMAN 14 Kota Bekasi, Drs. Suwono MSi menuturkan, penampilan para siswa yang dibalut dalam projek P5, merupakan salah satu pengimplementasian dari Kurikulum Merdeka 


"Kegiatan ini merupakan pengimplementasian dari Kurikulum Merdeka," jelas Suwono.


Sambung Suwono, hal ini dilakukan karena SMAN 14 Kota Bekasi merupakan salah satu sekolah penggerak angkatan pertama di Kota Bekasi.

[cut]


"Sebagai salah satu sekolah penggerak di Kota Bekasi, Projek P5 ini berkaitan erat dengan penerapan kurikulum  merdeka tersebut dan penilaian P5 yang terdapat di dalam rapor," ungkap Suwono menambahkan.


Lebih lanjut ia mengatakan, siswa yang mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama 3 tahun di SMAN 14 Kota Bekasi, menerapkan atau menampilkan 7 tema dan kali ini siswa siswi kelas 10 menampilkan tema tentang Kearifan Lokal Kota Bekasi.


"Jadi, siswa siswi kelas 10 yang tampil kali ini, sudah menjalankan 3 tema dari 7 tema yang ada dalam Kurikulum Merdeka di SMAN 14 Kota Bekasi dan mengangkat tema tari Ronggeng Menor," paparnya.


Terpisah, Ketua Projek P5 SMAN 14 Kota Bekasi, Dr. Harti Supriatin, SP.d, MP.d mengungkapkan, dalam penampilan Projek P5 tersebut, ada hal unik dan menarik, dimana penampilan kostum siswa-siswi terutama topeng dam mahkota, dihasilkan dari barang berkas berupa kardus.

[cut]



Sehingga, sambung Harti, ada tujuan dan hasil yang bisa diperoleh bagi siswa berupa pembentukan karakter dalam Profil Pelajar Pancasila agar siswa-siswi bisa bergotong-royong, kreativitas, bernalar kritis, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berakhlak mulia, mandiri serta berkebhinekaan global (agar kearifan lokal dalam hal ini tari ronggeng menor) bukan hanya dikenal di kota bekasi saja tapi se Indonesia bahkan mendunia


"Ada tujuan yang ingin kami capai dari kegiatan tersebut dan menariknya, topeng dan mahkota yang dipakai dalam tari kolosal Ronggeng Menor menggunakan kardus atau barang bekas yang dihasilkan sebagai sebuah karya seni," pungkasnya.(giri)

Share:
Komentar

Berita Terkini