Kesaksian Pj Walikota Bekasi di MK dan 2 Tahun Gaya Kepemimpinan Tri

Redaktur author photo

 

Running text bertuliskan Plt Walikota Bekasi Bobrok pada pertengahan 2023 terjadi di gedung Asrama Haji Bekasi.

KESAKSIAN Pj walikota Bekasi Raden Gani Muhamad saat sidang lanjutan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (4/4/2024) mengatakan, dirinya tak punya cukup waktu untuk memenangkan salah satu paslon.

Karena untuk seorang yang ditunjuk menjadi penjabat kepala daerah seperti dirinya tentunya memerlukan waktu, tenaga, memobilisir anggaran termasuk memahami kultur di birokrasi dan jutaan masyarakat di Kota Bekasi  tidaklah mudah untuk mensukseskan salah satu kandidat capres cawapres.

Pernyataan Raden Gani Muhamad tersebut menarik jika dibandingkan dengan saat kepemimpinan Tri Adhianto yang menjadi Plt Walikota Bekasi menggantikan Rahmat Effendi sejak awal 2022 dan menjadi walikota definitif sejak 21 Agustus 2023, hingga berkhir pada 20 September 2023.

Dalam waktu kepemimpinan yang singkat tersebut, Tri yang memang bukan orang baru dan mantan birokrat di Pemkot Bekasi tentunya sudah belajar banyak dari kepala daerah sebelumnya, dan tentu tidak membutuhkan waktu lama termasuk dalam memobilisir anggaran untuk mensukseskan dirinya untuk kepentingan maju kembali di Pilkada 2024.

Tri sangat handal dalam memainkan setiap 'bidak' dalam melangkah secara sistematis guna pemenangan di Pilkada 2024.

Berikut beberapa langkah politik strategis yang dilakukan Tri Adhianto selama 2 tahun menjabat sebagai kepala daerah Kota Bekasi secara sistematis guna kepentingannya maju kembali di Pilkada 2024.

1. Mutasi/Rotasi

Tri Adhianto sejak ditetapkan sebagai Plt Walikota Bekasi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, justru yang dilakukan menata kekuatan di birokrasi Pemkot Bekasi dengan menaruh orang-orang dekat nya menempati pos-pos strategis di semua OPD tingkatan mulai dari lurah, camat, kepala badan, kepala bidang, kasie kepala dinas termasuk merekrut TKK dan PHL.

Fakta menunjukan hanya di era kepemimpinan Tri Adhianto lah suami istri bisa jadi kepala dinas yang juga masih kerabatnya sendiri. 

2. Menguasai Akses Proyek

Dengan menempatkan orang-orang dekatnya di jabatan strategis membuat Tri Adhianto memiliki sumber keuangan seperti melalui  proyek-proyek di Pemkot Bekasi untuk memberdayakan pergerakan relawan, dan organisasi pendukungnya.

3. Menempati posisi strategis di organisasi tertentu dan membentuk organisasi baru

Tri bersama istri nya termasuk beberapa loyalisnya banyak menempati jabatan strategis di organisasi tertentu untuk tetap menjaga eksistensi Tri dan kepentingan personalnya.

Selain itu, dia banyak membentuk organisasi atau komunitas baru  yang beberapa diantaranya dibantu dengan dana hibah APBD Kota Bekasi. Organisasi tersebut bergerak di bidang olahraga, budaya, UMKM dan hobby.

Fakta juga menunjukan, di era kepemimpinan Tri anggaran hibah meningkat signifikan. 

Ya faktanya Tri hanya butuh 2 tahun untuk memobilisir secara sistematis guna pemenangan dirinya di Pilkada 2024. Publik masih harus menunggu hasil dari langkah-langkah politik startegis Tri Adhianto tersebut.

Dengan bergantinya kepemimpinan daerah di Kota Bekasi yang dijabat oleh Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad sejak 20 September 2023 tentu rawan berantakan apa yang sudah disusun langkah politik startegis Tri Adhianto tersebut.

Itu lah makanya sebagian kalangan menilai aksi-aksi penolakan terhadap isu mutasi yang rencananya akan dilakukan Raden Gani Muhamad sangat kental nuansa politis.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini