Jasa Porter Gunung : Diantara Tugas, Hobi Dan Mistis

Redaktur author photo



inijabar.com, Kuningan - Mungkin bagi sebagian kalangan pecinta gunung paham adanya profesi jasa porter gunung. Tidak berlebihan bila porter gunung disebut 'penyelamat para pendaki'.

Pasalnya, aktivitas mendaki pasti bakal membutuhkan banyak barang bawaan, dan nggak semua orang bakal mampu menanggung beban tersebut. 

Porter gunung merupakan seseorang yang menawarkan jasa untuk membantu memandu jalan dan proses pendakian (guide) serta membawakan barang-barang yang dibawa pendaki. Para porter gunung ini membantu banget terutama buat pendaki pemula dan pendakian solo.

Porter tidak hanya membawa peralatan berkemah dan makanan naik dan turun gunung. Sesampainya di setiap perkemahan jauh sebelum Anda, mereka akan segera mendirikan tenda, pada saat kedatangan Anda, mereka juga merebus air untuk minuman panas dan memasak makanan dan bekerja ekstra untuk membawa sampah di gunung turun ke desa. Pemandu dan porter akan menyiapkan makanan Anda yang bergizi dan lezat tiga kali sehari.

Salah satu cara ‘healing’ yang konon paling manjur untuk menghilangkan jenuh dan stres karena rutinitas hidup adalah dengan mendaki gunung. Sensasi seru sekaligus memacu adrenalin yang ditawarkan seringkali bikin banyak orang ketagihan. Namun tentu nggak bisa begitu saja datang ke gunung dan mendakinya dengan alasan mau ‘healing’ tanpa persiapan, apalagi buat pemula.

Ada banyak hal yang harus disiapkan untuk mendaki gunung mulai kondisi fisik yang prima, membawa perlengkapan yang cukup sampai mampu mengendalikan emosi dengan baik. Selain itu beberapa istilah seputar mendaki gunung nggak ada salahnya untuk dipahami. Seperti hipo, bivak, leader, sweeper dan mengenal apa itu porter gunung.

Saat mendaki gunung, tentu harus melewati sejumlah tanjakan untuk mencapai puncak. Bukan cuma itu, pendaki juga harus membawa sejumlah perlengkapan di dalam carrier yang tentunya nggak sedikit.

[cut]


Dengan medan pendakian yang sulit, napas yang ngos-ngosan, dan aklimatisasi seadanya tentu membawa beban yang banyak bisa sangat melelahkan. Maka, jangan heran kalau di wilayah kaki gunung banyak ditemukan jasa porter untuk mengatasi masalah ini.

Indonesia memang terkenal dengan barisan pegunungan yang akan membuat kita berdecak kagum. Sejumlah gunung pun menjadi tantangan lebih bagi para pendaki untuk ditaklukkan. Namun, seperti yang kita pahami, bahwa lokasi-lokasi alam memang menjadi tempat-tempat 'hidup' makhluk-makhluk astral.

Gunung Ciremai termasuk gunung api Kuarter aktif, tipe A yang masih aktif semenjak tahun 1600. Letusan Gunung Ciremai tercatat sejak 1698 dan terakhir kali terjadi pada 1937.

Pada zaman dahulu orang-orang meyakini gunung berfungsi sebagai tempat tinggal para dewa, sebagai pusat orang mati yang hidup di bawah tanah, sebagai tempat pemakaman bagi para pembawa hujan (tabib), dan sebagai tempat ramalan bagi para peramal . Dalam mitos kosmogenik (asal usul dunia), pegunungan adalah daratan pertama yang muncul dari air purba.

Ada di antara Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka, Jawa Barat, Gunung Ciremai masuk dalam Taman Nasional Gunung Ciremai. Gunung ini memiliki tinggi 3.084 meter dan yang tertinggi di Jawa Barat. Pemandangan yang indah dan medan yang tidak sulit dari gunung ini banyak pendaki lokal maupun luar Cirebon pun berdatangan.

Selayaknya gunung lain, bila penunggu diganggu, maka pendaki akan diganggu juga.

Menurut Juru Kunci Gunung Ciremai, terdapat suatu ritual yang diyakini dapat melindungi seseorang dari gangguan makhluk halus dan memastikan keselamatan, terutama bagi mereka yang ingin mendaki gunung ini. Ritual ini melibatkan tindakan sederhana yaitu dengan menjalankan langkah-langkah tertentu.

[cut]


Setiap pengunjung yang datang diminta untuk menjatuhkan kaki ke tanah sebanyak tiga kali, dan kemudian mengucapkan salam. Keyakinan ini menciptakan suatu tindakan simbolis yang dianggap dapat memperoleh perlindungan dari kekuatan gaib yang mungkin ada di sekitar Gunung Ciremai.

Ritual menjatuhkan kaki ke tanah dan mengucapkan salam ini menggambarkan kedalaman kepercayaan dan kearifan lokal terhadap hubungan antara manusia dan alam gaib. Bagi Juru Kunci dan masyarakat setempat, ritual ini menjadi bagian penting dari penghormatan terhadap kekuatan alam dan keberadaan makhluk halus yang melingkupi Gunung Ciremai.

Ada lagi mitos tentang harimau bermata satu yang konon Gunung Cirema menjadi sarang. Dipercayai bahwa harimau ini merupakan tunggangan dan sekutu dari Nini Pelet, entitas misterius dalam kepercayaan setempat.

Menurut cerita, harimau bermata satu ini tinggal di antara rimbun ranting kering yang menyerupai goa di gunung tersebut, menciptakan citra misterius dan menakutkan. Mitos tentang harimau bermata satu di Gunung Ciremai menambahkan dimensi magis pada reputasinya sebagai gunung yang sarat dengan cerita mistis.

Keberadaan harimau ini menjadi bagian dari kisah-kisah yang terus diceritakan dari generasi ke generasi, menciptakan daya tarik dan rasa ingin tahu terhadap dunia mistis yang melingkupi gunung ini.

Fenomena ini menciptakan pemandangan yang unik dan memunculkan pertanyaan tentang kekuatan mitos serta sejauh mana masyarakat setempat mematuhi aturan yang diyakini membawa keberuntungan atau ketidakberuntungan.  (Jael)

Share:
Komentar

Berita Terkini