LSM Jeko Soroti Jalan-jalan Bapenda Kota Bekasi dan Lesunya Capain Target

Redaktur author photo




Acara Bapenda dengan tema Menjalin Kebersamaan dan Kekeluargaan di salah satu hotel di Jogjakarta beberapa waktu lalu.

inijabar.com, Kota Bekasi- LSM Jeko (Jendela Komunikasi) menilai kinerja Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) masih orientasi ABS (Asal Bapak Senang)

Menurtu Ketua LSM Jeko Hendrik Efendi, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi tahun 2023 tidak tercapai dan tahun 2024, dalam triwulan pertama juga terjadi hal yang sama. 

Namun anehnya, kata Hendri, lokomotif OPD tersebut bukannya berbenah tapi malah sibuk konsolidasi politik jelang Pilkada.

“Ya, dari catatan serta data yang ada di lembaga kami, capaian target pajak yang jadi andalan Kota Bekasi adalah pajak PBB dan BPHTB. Dimana sampai saat ini, baru mencapai 12 persen dari 20 persen. Sedangkan waktu triwulan ke dua tingal satu bulan lagi,”ujar Hendri Efendi. Senin(13/5/2024).

Dia menjelaskan, lambatnya capaian terget itu disebabkan karena lokomotif OPD tersebut lebih cenderung konsolidasi politik jelang Pilkada, ketimbang melakukan optimalisasi pelaksanan intensifikasi dan ekstensifikasi Retribusi dan Pajak Daerah yang jadi andalan itu. 

"Minimal, triwulan satu dan dua capaian target itu adalah 18 persen, bukannya 12 persen,” tuturnya, 

Lebih lanjut, Hendrik juga membeberkan bahwa konsolidasi politik yang dilakukan Bapenda itu sudah menjalar kegerbongnya. 

“Ya, baru-baru ini. Lokomotif dan gerbong di OPD tersebut kedapatan melakukan kegiatan yang diduga bernuansa politis. Hal itu tergambar dari tulisan di spanduk yaitu Menjalin Kebersamaan Dan Kekeluargaan. Dimana kegiatan itu berlangsung di Jogyakarta,”ungkap Hendrik. 

Lebih lanjut, Dia menyatakan, dari tulisan di spanduk itu sangat jelas maknanya jika diartikan dan dikaitkan konsolidasi. Alasannya, karena peserta yang ikut itu adalah seluruh pegawai baik ASN maupun non ASN yang ada di UPTD di 12 Kecamatan.

“Coba perhatikan tulisan dan gambar di spanduk dan kemudian kita cari arti dan makna di buku kamus bahasa Indonesia terkait kata kalimat bersama dan keluarga,”ujar Hendrik.

Konon kabarnya, rancang bangun kegiatan yang berlangsung selama 4 hari itu, akan menghadirkan salah satu mantan Walikota Bekasi. 

Namun karena berhalangan, akhirnya tidak datang. Adapun kegiatan itu berlangsung di salah satu hotel yang ada di Sleman, Yogyakarta.

Intinya, kata Hendrik, apa pun arti dan makna dari kegiatan serta tulisan di spanduk itu. 

"Lembaga kami tidak Suudzon atau berburuk sangka. Sebab dari data yang ada, dalam triwulan ke dua ada beberapa sektor pajak yang pendapatannya lebih dari 20 persen. Misalnya dari pajak Hotel, Restoran, Reklame, Penerang Jalan, Parkir dan pajak Air Bawah Tanah,"bebernya.

“Mungkin, Kepala Bapenda Kota Bekasi itu, ingin memberikan reward kepada gerbong dan isinya sambil refreshing atas keberhasilan target dari beberapa sektor pajak itu,”pungkasnya.(jael)

Share:
Komentar

Berita Terkini