Catatan Redaksi: Tembus 853.681 Golput Menang di Pilkada Kota Bekasi?

Redaktur author photo
Ilustrasi

PILKADA Kota Bekasi 2024 terbilang sangat memprihatinkan ditengah gelontoran dana yang cukup fantastis, namun tidak mampu menaikan jumlah partisipasi pemilih untuk menyalurkan hak pilihnya.

Meskipun KPU Kota Bekasi sudah mengumumkan hasil rekapitulasi nya pada Jumat (6/12/2024) sore. Toh dinamika protes masih digaungkan salah satu pasangan calon yang ikut kontestasi di Pilkada Kota Bekasi 2024.

Jika melihat angka-angka yang dihasilkan rekapitulasi KPU Kota Bekasi tidak akan sebanding dengan jumlah masyarakat ber KTP Kota Bekasi yang tidak menyalurkan hak demokrasinya.

Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Bekasi untuk Pilkada 2024 sebesar 1.828.000,  dari jumlah pemilih sah sebesar 1.020.084, sedangkan sisa pemilih yang tidak meyalurkan hak nya (golput) sebesar 853.681 orang.

Jika dibandingkan raihan suara tertinggi dari pasangan calon hanya 400 ribu suara lebih. Maka bisa disimpulkan Golput (golongan putih) sebagai pemenangnya yang berjumlah 853,681 orang.

[cut]

Ilustrasi

KPU Kota Bekasi pun mungkin punya argumentasi soal alasan tingginya jumlah masyarakat yang golput yang disengaja dengan alasan beragam atau bahkan digolputkan (tak menerima undangan memilih).

Tentunya fakta otentik tersebut jadi bahan evaluasi bagi penyelenggara (KPU Kota Bekasi). Jangan juga berdalih di daerah lain juga kondisinya sama (menurun jumlah partisipatif).

Tingkat kejenuhan masyarakat akan kondisi politik salah satu faktor yang nyata, setelah cukup melelahkan melihat kontestasi Pilpres dan Pemilu Legislatif di bulan Februari 2024 lalu. Kemudian harus lagi melihat panasnya kontalasi persaingan Pilkada.

Di sisi lain bisa jadi masyarakat Kota Bekasi juga mengalami penurunan ketidak percayaan pada tokoh-tokoh yang ikut bertarung di Pilkada Kota Bekasi.

Isu korupsi dan moral menjadi salah satu faktor juga yang mungkin bisa mempengaruhi penurunan kepercayaan masyarakat Kota Bekasi untuk memilih.

Apalagi sosialisasi Pilkada yang dilakukan penyelenggara terkesan hanya selesai di hotel-hotel mewah dan jarang terdengar turun sampai ke akar rumput.

[cut]

Ilustrasi

Untuk hal tersebut pasti penyelenggara bisa berdalih keterbatasan jumlah petugas di lapangan.

Masyarakat seolah tidak peduli siapa yang memimpin Kota Bekasi selama lima tahun kedepan. Padahal pemikiran tersebut sangat tidak baik untuk berjalannya roda pemerintahan daerah Kota Bekasi.

Pemkot Bekasi melalui Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad pun ikut berkomentar dengan turunya tingkat partisipatif di Pilkada 2024.

Gani menilai perlu kajian mendalam atas menurunya gairah masyarakat Kota Bekasi untuk menyalurkan hak pilihnya.(*)

Share:
Komentar

Berita Terkini