![]() |
Lomba Mewarnai antar Siswa PAUD se Kecamatan Karang Pawitan |
inijabar.com, Ciamis-Ketua PAUD Kabupaten Ciamis Eni Rustini menyatakan, sebagai guru PAUD dituntut juga untuk menghasilkan siswa siswi yang kreatif.
Hal itu dikatakannya saat menggelar acara Lomba Mewarnai yang dilaksanakan di Aula Karang Kamulian Ciamis pada Rabu (12/12/2024).
Tujuan dari Lomba Mewarnai ini, kata Eni, untuk mengakomodir dan memotivasi peserta didik yang telah berprestasi di setiap kecamatan.
"Agar mereka (siswa) merasa bangga dan bisa dilanjutkan final di tingkat kabupaten. Selain itu kami ingin memperlihatkan eksistensi kepada masyarakat dan pemerintah se- Kabupaten Ciamis bahwa guru-guru non formal juga bisa berkarya,"ujar Eni.
Dia mengklaim dari hasil pembelajaran, pendidikan, pendampingan, pengasuhan kami bisa menghasilkan anak-anak yang kreatif yang soleh yang berkualitas sesuai harapan orang tua siswa.
"Kami ingin eksistensi organisasi Paud di kabupaten Ciamis ini bisa menggema di setiap elemen masyarakat dan pemerintah sehingga nanti akan ada perhatian dari semuanya terutama pemerintah bahwa kami guru-guru non formal juga berhak layak di samakan, diberi keadilan oleh pemerintah,"ucapnya.
Eni juga menyoroti soal undang-undang Sisdiknas yang tidak mengakui keberadaan guru-guru Paud.
"Kami sebagai guru sudah melakukan kegiatan guru itu sepenuhnya kami lakukan tapi kami tidak diakui di undang-undang Sisdiknas dan dalam UU guru juga kami tidak diakui sebagai guru,"ungkapnya.
Pasalnya, kata Eni, menurut dua undang-undang itu guru adalah orang yang memberikan pembimbingan pelatihan pengajaran pendidikan di sekolah-sekolah formal saja.
"Di sekolah non formal itu bukan guru, padahal kami dituntut harus S1 PG PAUD linier harus akreditasi sama lembaga administrasinya dengan tahun formal yaitu kami dituntut untuk kurikulumnya kurikulum pemerintah ada pengawasan dari dinas-dinas terkait jadi kami sudah melaksanakan semua kewajiban tapi hak kami berbeda dengan guru-guru lainya,"keluh Eni.(diki)