inijabar.com, Subang- Meski belum dilantik, Gubernur Jawa Badar terpilih Dedi Mulyadi terus bergerilya merevisi semua hal dari soal anggaran Provinsi, dana hibah, soal ijazah siswa, termasuk BUMD milim pemerintah Jabar.
Terkait BUMD (Badam Usaha Milik Daerah) Jabar, Dedi Mulyadi menyatakan, pentingnya transparansi, dan profesionalisme dalam mengelola BUMD.
Hal itu dikatakannya saat bertemu dengan Komisi 3 DPRD Jabar yang banyak mengeluhkan soal BUMD milim Jawa Barat melalui kanal Kang Dedi Mulyadi (KDM) Channel.
Soal rekruitmen personalia di BUMD, Dedi Mulyadi menegaskan, harus menerapkan profesionalisme bukan kepentingan pribadi.
"Saya ingin hidup ini selalu profesional tidak mau sudut pandangnya dari pikiran saya. Kalau sudut pandanganya dari saya nanti tudingannya, 'ah pak Dedi mah mau membereskan BUMD supaya direkturnya diganti sama tim sukses pak Dedi, pasti begitu,"ujarnya. Rabu (12/2/2025).
Dia mengusulkan untuk audit semua BUMD yang bermasalah dengan menggunakan auditor Internasional yang sudah berpengalaman mengaudit perusahaan bisnis.
"Nanti kita sepakati dengan Komisi 3 untuk audit BUMD yang bermasalah audit saja yang kelasnya sudah internasional. Seluruh kesimpulannya kita laksanakan,"tuturnya seraya meminta DPRD Jabar menganggarkannya.
Sekedar diketahui Pemerintah Provinsi Jabar memiliki 41 BUMD. (*)