![]() |
Anggota DPRD Kota Bekasi H.Sodikin saat memeberikan sambutan di acara HPSN 2025. |
inijabar.com, Kota Bekasi- Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 digelar di Kecamatan Pondok Melati pada Sabtu (22/2/2025) yang diinisiasi Jasutim 02 dan Forsepsi (Forum Sehat Peduli Sampah Indonesia) Jakarta 1.
Acara dihadiri pengurus Jastum 02 dan Sekretaris Forsepsi juga Anggota DPRD Kota Bekasi Sodikin, Camat Pondok Melati Heryanto dan jajarannya beserta lurah-lurah yang ada di wilayah tersebut, pengurus RW se Pondok Melati.
Diakhir acara juga dilakukan penanaman bibit pohon di area kantor kecamatan Pondok Melati. Dan juga sejumlah penghargaan.
Camat Pondok Melati Heryanto mengatakan, isu sampah merupakan tanggung jawab bersama terutama sampah organik yang dikelola menjadi hal yang bermanfaat.
"Sampah itu bisa menjadi potensi juga bisa menjadi masalah jika tidak dikelola baik,"ujarnya dalam sambutannya. Sabtu (22/2/2025)
Sampah, kata Heryanto, ternyata memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika dikelola dengan baik.
"Forum sinergitas seperti ini cukup baik dalam mewujudkan Pondok Melati Menyala,"ujarnya.
Pondok Melati, lanjut Heryanto, meraih penghargaan kecamatan terbersih ke dua di Kota Bekasi.
[cut]
"Untuk itu patut diapresiasi dan terus ditingkatkan seperti yang disebut dalam agama Islam, kebersihan itu sebagian dari iman,"tandasnya.
Pimpinan Pegadaian Kanwil Jakarta 1, Anggoro mengatakan, pihaknya di Kanwil Jakart 1 memiliki 44 bank sampah yang menjadi binaan aktif.
"Kita punya program tabungan emas melalui bank sampah. Jadi dengan Rp20 ribu saja membuat tabungan emas,"ujarnya.
Sementara Anggota DPRD Kota Bekasi H. Sodikin menyatakan apresiasinya atas kerjasama semua pemangku kepentingan di Pondok Melati dalam mengelola sampah.
Politisi asal Partai Demokrat ini juga mengatakan, persoalan sampah merupakan masalah klasik yang sudah lama.
"Di kota Bekasi ada dua tempat pembuangan sampah, yang pertama TPST Bantar Gebang yang merupakan milik DK Jakarta. Yang kedua ada di Sumur Batu milik orang Kota Bekasi,"ungkapnya.
Sodikin juga menyinggung dibatalkannya proyek pengolaan sampah karena ada suatu hal yang akhirnya tidak ditandatangani nya pengelolaan sampah tersebut.
"Mudah-mudahan dengan walikota dan wakil walikota baru bisa diwujudkan lagi program pengelolaan sampah,"tandasnya.
Sodikin juga menegaskan, sampah pun sangat bernai ekonomis yang bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(*)